Rabu, 14 Maret 2018

Membaca Dimanapun



Di perjalanan Ibun membacakan buku untuk Mufid

Hari ini Babeh cuti karena sedang tidak fit, Babeh membuat janji sore ini dengan dokter syaraf. Babeh ingat KTP dan NPWPnya hilang sehingga Babeh memaksakan diri untuk mengurusnya di kelurahan dan kantor pajak, mumpung ada waktu. Ibun dan Mufid menemani dengan berbekal makanan, susu, serta buku. Kenapa harus bawa buku? Pada cemilan ke 2 materi 5 disebutkan bahwa salah satu langkah mendidik anak membaca dan menulis adalah "Terus pupuk minat baca dan kembangkan kemampuan baca anak di manapun dan kapanpun". Alhamdulillah hal ini ampuh, agar tidak mati gaya saat mengantre.

Dengan berbekal fotokopi ktp dan materai 6000 serta form cetak ulang npwp kami mengantre di kantor pajak. Kurang lebih setelah 20 menit mengantre sambil membaca buku "Cilukba" lalu ngemil, petugas mohon izin istirahat siang 30 menit (12.30-jam13.00). Kami pun sholat dan ngemil batagor. Pukul 13.00 Babeh kembali mengantre sementara Ibun dan Mufid makan, baca buku, dan main di mobil.

Kami melanjutkan baca buku "Aku Senang Keliling Kota" yang saat perjalanan dari rumah ke kantor pajak belum selesai dibaca karena Mufid semangat bercerita tentang jalan tol dan kendaraan besar yang lalu lalang. Buku yang kami baca mengingatkan agar hati-hati saat di kendaraan dan tempat umum. Kami beranjak ke buku kedua, giliran Mufid yang menceritakan "Cilukba" pada Ibun. Dua fitur unggulan buku ini yang juga disukai Mufid adalah bahasanya sederhana dan banyak halaman buka tutupnya.

Kurang lebih pukul 2 Babeh kembali ke mobil dengan membawa kartu NPWP. Kami langsung meluncur ke kantor kelurahan berbekal surat kehilangan dati kantor polisi, fotokopi KTP, fotokopi KK, surat pengantar dari RT & RW. Babeh mengantre sendiri karena saya harus memangku Mufid yang tidur pulas. Setelah 20 menit Babeh datang dengan senyum sumringah dan pamer KTP barunya. Hoho. Fotonya pakai foto lama tapi datanya diperbarui. Alhamdulillah hari ini selesai urusan kartu hilang.

Dalam perjalanan dari kantor pajak ke kelurahan kami melewati toko buku yang selalu diskon, Babeh menawarkan mampir sepulang dari kelurahan. Tentunya gayung langsung bersambut. Haha. Kebetulan, Mufid bulan Maret ini belum berkunjung ke toko buku. Kenapa harus berkunjung ke toko buku? Pada materi 5 kelas BunSay disebutkan salah satu tahapan membaca adalah mengajak anak ke toko buku. Hal ini sesuai dengan program kami, 1 bulan 1 buku baru untuk Mufid.

~Buku yang kami baca~
Mufid dan Ibun:
Aku Senang Keliling Kota (Halo Balita) oleh Ana Puspita D.
Cilukba oleh Devi Raissa

Mufid : Cilukba

Ibun : Sabtu Bersama Bapak oleh Aditya Mulya 1/3 buku

Sumber:
Materi #5 "Menstimulasi Anak Suka Membaca" kelas BunSay
Camilan ke-2 Materi 5 "Mendidik Anak Suka Membaca dan Menulis" kelas BunSay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar