Kamis, 09 Agustus 2018

Coklat




Kemarin pagi Ibun ngaji jadi Mufid di rumah sama Uti. Ibun dapat cerita ini dari Uti. Tetangga rumah, Cici Abeth, menawarkan coklat sebelum berangkat kerja. Awalnya Mufid hanya mengambil 1 lalu Cici Abeth memberikan 5 coklat untuk Mufid.

Mufid : "Cokatnya (coklatnya) 1 buat Upi, 1 buat Uti, 1 buat Babeh, 1 buat Ibun, 1 buat ate"
Uti : "iya"
Mufid makan 1 coklat dan membuang bungkusnya ke tempat sampah.
Mufid : "Abis Ti, cokat Upi"
Uti : "Upi mau lagi?"
Mufid : "Iya"
Uti : "Yaudah makan aja"
Mufid makan lalu buang sampah
Mufid : "Babeh nggak puyang-puyang ya?"
Uti : "Iya, kan Babeh baru berangkat, pulangnya sore".
Mufid : "Ibun nggak puyang-puyang nih"
Uti : "Nanti abis adzan dzuhur"
Mufid : "Ate nggak puyang-puyang"
Uti : "Pulangnya nanti sore, sebelum Magrib"
Mufid melihat coklatnya.
Uti : "Upi masih mau coklatnya?"
Mufid : "Iya"
Uti : "Yaudah makan aja"
Mufid menghabiskan coklat koinnya.

Terima kasih saat punya makanan Mufid sudah ingat semua orang di rumah. InsyaAllah niat baiknya sudah dicatat. Nggak apa-apa kali ini khilaf, coklat memang sangat menggoda. Hihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar