Sabtu, 23 Desember 2017

Aku, Kamu, dan Target Kita

Melatih kemandirian pada anak bukan sekedar berhasilnya anak mencapai target yang saya dan suami buat, tetapi juga tentang terus menempa diri menjadi teladan, tentang melatih kesabaran dan kreativitas orang tua, semangat serta tentunya doa yang tak boleh lelah dipanjatkan.

Jumat, 15 Desember 2017

Tentang Target


Anak(-anak) sungguh tak bisa diduga. Sebentar mudah dikondisikan, sebentar kemudian bersikeras dengan maunya sendiri. Sehari manis, sehari kemudian menguji kesabaran sampai level atasss..

Kemarin Mufid mudah dikondisikan, sedangkan hari ini sejak bangun tidur moodnya kurang baik. Saya pikir setelah tidur siang moodnya akan lebih baik tapi ternyata tidak. Hmmmfffhhh... inhale..exhale..

Seharian ini Mufid uring-uringan. Sering sekali minta gendong dengan rengekan. Sarapan hanya 5 suap (disuapin), itu pun sudah dengan macam-macam selingan kegiatan yaitu menyemprot tanaman, melukis dengan cat air, main mobil2an. Padahal salah satu lauknya adalah menu kesukaan Mufid, bakwan jagung.

Makan siang menjelang sorenya saya tambah dengan tahu kecap yang biasanya disukai. Namun hanya 2 suap yang masuk, selebihnya menolak dan minta nenen. Akhirnya saya minta tolong Uti dan Atenya belikan bakso. Alhamdulillah Mufid cocok, 5 butir bakso dan nasi habis. Alhamdulillahnya lagi, setelah itu mood Mufid membaik. Haha.

MasyaAllah, Naaak. Maafkan ibu ya yang nggak peka kalau kamu sebenarnya lapar tapi kurang cocok dengan menunya.

Target jalan dan makan sendiri memang tak tercapai, tapi Alhamdulillah lepas pakaian dan toilet training tercapai.

Mufid mau melepas kaos sendiri (tentunya masih dengan bantuan) dan bilang saat ingin BAB, "Upit ee', buun".

Semakin kesini saya semakin menyadari target kemandirian ini bukan sekedar pencapaian target tapi juga tentang kesabaran, kreativitas, semangat dan tentunya doa yang tak boleh putus.

#Hari15
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Kamis, 14 Desember 2017

Besok Kita Coba Lagi yaa

Hari ini jadwalnya Ibun yoga dan ngaji jadi target Ibun, Mufid diusahakan sudah mandi dan makan jam9. Eh, ternyata Mufid bangun saat adzan shubuh dan tidur lagi jam9. Alhamdulillah.

Target makan sendiri dan jalan sendiri tak tercapai karena masih sakit. Makannya masih harus dirayu dan kadang digendong. Untuk toilet training, Mufid diam saat pipis tapi Ibun langsung bilang, "Mufid pipis nih, yuk cawi". Tentang lepas pakaian, Alhamdulillah mau mencoba lepas celana sendiri meskipun tak tuntas.

Besok kita coba lagi ya Mufid. Semoga besok Mufid lebih sehat.

#Hari14
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#KomunikasiProduktif

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Rabu, 13 Desember 2017

Motivasi Tanpa Lelah



Hari ini Ibun melaksanakan UTS Tahsin sementara Mufid ke Posyandu untuk nimbang bersama Uti (yang juga kader Posyandu). Alhamdulillah Mufid cukup kooperatif di pagi hari sehingga kami bisa berangkat tepat waktu.

Tentang toilet training, saat mandi pagi Mufid bilang mau pipis. Sepulang dari Posyandu Mufid bilang mau ee'. Alhamdulillah.

Tentang makan, alhamdulillah meski 3 suap dan lauknya saja, Mufid mau coba makan sendiri. Saya dan Uti berupaya menghidangkan makanan favoritnya dan menemani saat makan seraya memotivasi.

Para Bunda, jangan lelah memotivasi sebelum tidur, saat melakukan dan setelah melakukan. Semangat!!! ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

#Hari13
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Selasa, 12 Desember 2017

Perlahan tapi Pasti


Hari ini Mufid bangun agak siang karena mungkin kecapekan setelah hari Minggu dari pagi sudah ada agenda. Sebenarnya saya mau izin belajar untuk UTS Tahsin hari Selasa, tapi rasanya Mufid masih butuh saya temani, sementara Mama mencuci pakaian yang menumpuk setelah weekend.

Tak lama setelah bangun tidur, Mufid bilang "Mpit ee', bun". "Oh iya. Pinter, bisa bilang kalau Mufid ee'". Mufid pup di diapernya.

Sekitar 2 jam setelahnya, Mufid buang angin dengan suara agak keras lalu Mufid bilang, "Mpit ee'". Saat diintip Uti ternyata benar Mufid pup lagi, agak cair".

Sore hari, saat mandi, Mufid bilang "pipis" lalu tak lama Mufid buang air kecil. Alhamdulillah. "Wah. Mufid pintar bisa bilang sebelum pipis. Udah bisa ngerasain ya? Hebat!"

Malam hari Mufid mau makan dengan telur dan kecap. Setelah dibuatkan saya motivasi untuk makan sendiri sambil ditemani. Alhamdulillah mau 4 suap, setelah itu ogah-ogahan, akhirnya saya suapi. Nggak habis, tapi yang penting ada yang masuk karena masih harus minum obat batuk.

#Hari12
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#KomunikasiProduktif

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Senin, 11 Desember 2017

Pahami Nyamanku


Hari Minggu pagi saya dan Mufid pergi ke masjid untuk mendengarkan ceramah. Mufid semangat pakai sendal sendiri dan berjalan sendiri, tidak digendong, meskipun panas dan silau. Setelah selesai, saya salah taruh sendal sehingga sendal Mufid panas dan dia tak mau memakai sendalnya. Akhirnya Mufid saya gendong sampai rumah.

Sepulang dari masjid kami bersiap ke rumah saudara untuk arisan keluarga. Disana Mufid selalu minta gendong. Saya bisa maklumi alasannya, terlalu ramai dan rumahnya jarang Mufid kunjungi. Mufid merasa kurang nyaman sehingga ia mencari kenyamanannya sendiri, digendong Ibun.

Selepas arisan, kami main ke rumah Omanya Mufid (ibu mertua saya). Disana alhamdulillah lebih sering jalan sendiri. Karena apa? Karena lebih sepi dan lebih kenal dengan suasananya.

Untuk makan, alhamdulillah mau nyendok lauk sendiri kurang lebih 3 kali, dalam rangka menghindar dari suapan nasi. Hehe. Selama Mufid sakit saya semakin sering menceritakan pentingnya makan sayur, lauk, buah, dan juga nasi. Supaya lekas sembuh, kalau sudah sembuh salah satu yang membahagiakan adalah bermain hujan.

Syafakallah anakku sayang ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜

#Hari11
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#KomunikasiProduktif
#Tips

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Minggu, 10 Desember 2017

"Ndang, Ndong, Ndang, Ndong"

Alhamdulillah suhu badan Mufid sudah turun tapi batuknya semakin kencang, berdahak. Alhamdulillahnya lagi Mufid mau minum obat, sering minum air putih serta ASI.

Makan biasanya semangat, saat sakit yang semangat hanya 1 kali makan dengan porsi yang berkurang dari biasanya, ngemilnya pun demikian. Makan sendiri paling hanya 3 suap.

Jalan sendiri otomatis berkurang. Lutut kanan dan telapak kaki kanan saya rasanya senut-senut. Saya dan Utinya berusaha terus memberi pengertian bahwa Mufid sudah besar, semakin berat. Ibun dan Uti nggak kuat kalau gendong lama atau sering-sering. Mufid sepertinya paham tapi tetap meminta gendong sambil becanda, mengikuti ocehan kami, "Ndang-ndong, ndang-ndong. Gendang-gendong" ๐Ÿ˜†

Tentang toilet training. Saat pipis di kamar mandi, Mufid bilang "Buuun" setelah pipis. Saya bilang, "Oh, Mufid pipis. Lain kali bilang ya, Bun Mufid mau pipis kayak Mufid bilang "Bun, mau ee'" Oke?". Mufid menjawab, "Ngke (oke)".
Saya menggunakan komunikasi produktif untuk memotivasi Mufid, membandingkan dengan dirinya sendiri.

#Hari10
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#KomunikasiProduktif

Sumber :
Materi Bunda Sayang #1 "Komunikasi Produktif"
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Sabtu, 09 Desember 2017

Tak Selamanya Mendung itu Kelabu

Mufid masih sakit sehingga semakin sering minta gendong. Ok! Kita lupakan sejenak program kemandirian yang 1 ini, saya akan fokus pada prosesnya, penyembuhan yang membahagiakan.

Program toilet training yang belum konsisten juga makin mengalami kemunduran. Utk melepas pakaian, jangankan sendiri, bahkan kadang Mufid enggan bajunya dilepas saat mandi. ๐Ÿ˜ƒ

Untuk program makan sendiri alhamdulillah bisa dilakukan sedikit. Yaa, Mufid mau makan cornflakes susu sendiri kurang lebih 7 suap.



Untuk menguatkan perilaku dan memotivasinya saya bacakan serial Halo Balita berjudul "Aku Bisa Makan Sendiri". Selain memotivasi agar makan sendiri, juga agar mau makan sayur dan lauk yang beragam. Alhamdulillah Mufid lebih semangat makan malamnya.

#Hari9
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Jumat, 08 Desember 2017

Sakit melanda, Kemandirian Berkurang

Manusia (harus) berusaha, Allah yang tentukan hasilnya.
Apakah kalimat itu terasa egois? Mohon pahami dan kaji lebih dalam.

Ternyata setelah dipahami lebih dalam, dikaji dan dicari tahu maksud dari kalimat itu, ada kabar baik dan juga kabar buruk.

Kabar baiknya, Allah akan melihat usaha kita. Allah menghisab/ memperhitungkan usaha kita bukan hasilnya.
“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya." (QS Al-Baqarah 287)
Kabar buruknya, kalau kita tak mau berusaha, sudah dihitung oleh Allah. Kalau kita tak mau berusaha, hidup kita takkan berubah.
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar-Ra'd: 11)

Silahkan menelaah lagi lebih dalam tentang ayat-ayat di atas. Mohon koreksi bagi tulisan saya. Saya bukan ingin memperdebatkan ayat, saya hanya ingin meyakinkan diri bahwa ketika kita berusaha dan di tengah jalan ada kerikil yang mengganggu, cek lagi proses kita, cek lagi rencana kita, cek lagi niat kita, cek lagi semua yang ada pada diri, istighfar, minta ampun pada Allah, minta petunjuk pula pada Allah. Ingat, Allah lah yang berkuasa mewujudkan harapan-harapan kita.

Sudah tiga hari ini Mufid sakit dan otomatis kemandiriannya berkurang jauh. Lebih rewel dari biasanya dan sulit dikondisikan untuk jalan sendiri, makan sendiri, lepas/pakai pakaian sendiri, dan toilet training.

Untuk makan sendiri, saya coba tips Pak Dodik yaitu mengajak anak makan bersama, kalau beliau menggunakan bancakan, saya coba sepiring bersama dengan sendok berbeda. Alhasil Mufid mau makan sendiri 2 suap setelahnya minta disuapi, "Ibun aja" sambil memberikan sendoknya ke saya.

Baik. Tidak apa. InsyaAllah setelah sembuh, kita latihan lagi, Nak ๐Ÿ˜™

#Hari8
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Kamis, 07 Desember 2017

Gugur 2, Tumbuhlah 2

Pagi ini Mufid badannya sumeng. Program makan dan jalan sendiri menjadi sulit dilatihkan. Tapi, alhamdulillah untuk program melepas pakaian masih semangat.

Peningkatan terjadi pada program toilet training. Kalau kemarin Mufid diam saja setelah pipis di kamar mandi, hari ini Alhamdulillah Mufid bilang "Bun, pipis" setelah pipis di kamar mandi (saat mandi). Tentu langsung saya sambut dengan komunikasi produktif, "Wah! Mufid hebat, bisa bilang kalau Mufid pipis".

#Hari7
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Rabu, 06 Desember 2017

Latih Terus, Pantang Mundur


Kemarin saya sempat berpikir untuk menyudahi program kemandirian "Makan Sendiri" karena melihat Mufid sudah bisa makan sendiri di awal makan. Tapi hari ini saya kewalahan memotivasi Mufid untuk makan. Jangankan makan sendiri, disuapi saja harus sambil diselingi aktivitas lain agar lupa kalau sedang makan. Dan itu berlangsung selama 2x makan besar serta saat makan cemilan roti isi es krim.

Untuk program jalan sendiri, alhamdulillah lebih baik dari kemarin.

Untuk program toilet training, alhamdulillah Mufid bilang lagi saat ingin pup (saat pakai diaper). Di kamar mandi Mufid bilang mau ee' tapi setelah didudukkan di toilet tidak jadi. Saat mandi, tiba-tiba Mufid pipis tapi tidak ada reaksi. Saya mengatakan, "Mufid pipis nih. Lain kali kalau mau pipis bilang ya".

Untuk program lepas pakaian, alhamdulillah mau mencoba melepas meskipun bagi Mufid lebih mudah memasang celana daripada melepasnya.

Alhamdulillah Mufid termasuk anak yang mudah dikondisikan. Tapi utk usianya, program kemandirian di atas hanya 1 yang berasal dari inisiatifnya sendiri yaitu jalan sendiri. Tiga program lainnya masih butuh motivasi, contoh dan penguatan.

#Hari6
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
Cemilan 2 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Selasa, 05 Desember 2017

Badai Pasti Berlalu

Kalau kemarin ada drama saat melatih kemandirian Mufid, Alhamdulillah, hari ini Mufid jauh lebih baik. Lebih mudah dikondisikan untuk tidak digendong. Padahal kalau saya ingat-ingat waktu tidurnya sama-sama cukup. Aktivitas bermain dan asupan kurang lebih sama banyaknya. Apa mungkin emosi saya yang kurang stabil?! ๐Ÿค” *butuh observasi lanjutan*

Next. Kemandirian lain adalah makan sendiri. Mufid mau walau setelah itu saya suapi gar makannya tetap banyak dan beragam.

Kemandirian lain, Mufid mengatakan "Ee'" sebelum pup (mungkin sebelum lebih banyak yang keluar. Oops! Maaf, agak jorok). Untuk pipis, Mufid belum bisa mengkomunikasikannya tapi saya dan anggota keluarga lain sedang melatih agar Mufid bilang saat ingin BAK, meski masih memakai diaper.

#Hari5
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Senin, 04 Desember 2017

Ayo Berlatih lagi, Bun.


Kemandirian yang masih saya latih adalah mengurangi frekuensi digendong pada Mufid dan makan sendiri.

Alhamdulillah Mufid mau makan sendiri sebanyak kurang lebih 8 suap.

Untuk digendong, hari ini lebih sering dari kemarin dan negosiasi hari ini lebih alot. Dari pagi sudah minta gendong uti dan saya, kadang mau dialihkan, kadang tidak.

Siang hari adalah puncaknya. Mufid yang sudah mengantuk sedang nen di kamar. Tiba2 dia melihat HP saya dan minta nonton video. Saya sampaikan kalau hari ini belum waktunya nonton dari HP dan saya tawarkan untuk sore nanti jalan2 naik motor untuk melihat excavator dan bus. Mufid menangis minta lihat excavator sekarang. Saya dan tantenya bilang, sekarang masih panas. Mufid terus menangis. Awalnya saya abaikan. Menangis makin keras. Saya dan tantenya coba mengalihkan, tidak bisa. Saya tawarkan nen, tidak mau. Saya peluk, minta gendong, ajak lihat excavator. Saya coba terus sampaikan alasan dan saya bilang nggak mau gendong kalau mufid masih nangis. Tapi nangisnya makin kencang. Saya sempat meninggikan suara tapi Mufid menangis makin kencang. *istighfar

Oke. Saya gendong. Awalnya minta ke belakang tapi kemudian minta keluar naik motor. Saya gendong ke kamar dan nenenin dengan posisi duduk. Lama2 nangisnya berhenti dan dia tertidur. Begitu bangun, saya dan tantenya langsung menepati janji; jalan2 naik motor lihat bus dan excavator.

Saya paham, dengan digendong anak akan merasa lebih tenang dan nyaman. Tapi Mufid bukan bayi lagi. Kadang saya khawatir apakah perilaku minta gendong ini bukan manja melainkan kakinya sakit kalau jalan terlalu lama karena saat usia 16 bulan kami curiga kakinya O. Sudah periksa ke dokter dan menurut dokter silahkan observasi sampai usia 3 tahun karena kaki O normal pada usia anak yang baru belajar jalan. Mufid jalan sendiri usia 14 bulan sehingga normal kalau 2 bulan kemudian kakinya berbentuk O. Alhamdulillah sekarang bentuknya tidak terlalu O tapi masih sedikit terlihat melengkung.

Saya terus berdoa supaya diberi kesabaran dan kekuatan (berat saya 53 kg, harus gendong anak 13,7 kg). Karena sungguh, melatih kemandirian pada anak adalah juga melatih kesabaran pada diri sendiri.

#Hari4
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Minggu, 03 Desember 2017

Hari ini (seharusnya) Lebih Baik dari Kemarin

Hari ini masih fokus pada program kemandirian nomor 1 dan 2.

Tentang kemandirian jalan sendiri.
Beberapa kali Mufid minta digendong padahal sebenarnya bisa jalan sendiri. Saya coba memotivasi, "Kemarin Mufid hebat mau jalan sendiri. Hari ini hebat juga kan?" Tak lupa dengan senyum penuh semangat. Alhamdulillah kadang mau kadang enggak. Yang pasti saya sedang mencoba membandingkan pencapaian Mufid hari ini dengan yang sebelumnya, bukan dengan orang lain. Semoga istiqomah ๐Ÿ˜Š

Tentang kemandirian makan sendiri.
Alhamdulillah saat snack time di sore hari, Mufid mau makan corn flakes dan susu sendiri. Saya duduk di hadapannya sambil memotivasi dan sesekali mengomentari makanannya. "Wah! Mufid hebat hari ini makan sendiri lagi. Kemarin di Taman Matahari makan nasi sendiri, hari ini makan cornflakes sendiri" ๐Ÿ˜Š

#Hari3
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Sabtu, 02 Desember 2017

Bonus

Hari ini hari pertama kami menjalankan program One Week One Skill ;

๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️
InsyaAllah Mufid Bisa...
1. Berjalan sendiri (frekuensi digendong berkurang)
2. Makan sendiri
3. Toilet Training (mengatakan saat ingin BAK dan atau BAB)
4. Membuka pakaian sendiri
๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️

Saya baru mengkomunikasikan kepada suami tapi belum menyeluruh. Pada orang tua dan adik saya belum mengkomunikasikan. Saya baru memotivasi Mufid sebelum tidur dan beberapa kali saat sedang main bersama.

Hari ini saya fokus ke nomor 1 (berjalan sendiri) tapi ternyata Mufid juga menunjukkan kemandirian no 2 (makan sendiri). Alhamdulillah. Bonusnya lagi, seharian di bus dan di tempat wisata Mufid tidak minta ASI. Hebattt! ๐Ÿ˜

Hari ini jam5.30 saya, Mufid, Utinya Mufid dan Tantenya Mufid naik bus bersama para tetangga, kami berencana wisata ke Taman Wisata Matahari, Bogor. Kurang lebih 2 minggu sebelum acara, kami sudah sounding ke Mufid agar tidur lebih awal karena harus bangun pagi, di Taman Matahari mau jalan sendiri, main bersama teman2, tidak rewel, dll.

Alhamdulillah begitu sampai tempat wisata Mufid mau jalan sendiri, kecuali saat hujan. Cukup lancar sampai sore hari. Saya maklum pasti sudah capek jalan2 dan main, ditambah ngantuk karena belum bobo siang.

Tentang nomor 2, alhamdulillah sesampainya di tempat wisata kami berkumpul bersama. Saya dan yang lain brunch, ternyata Mufid yang sudah sarapan juga lapar. Hehe.
Sambil saya pangku, Mufid makan lagi pakai nasi, bakso, tumis jagung, dan kering kentang. Kurang lebih 10 suap sampai dia minta tolong tutup tempat makannya.

Kami meninggalkan tempat wisata sekitar jam5. Setengah jam berlalu, Mufid tidur. Setelah terlihat lelap, saya coba rebahkan di bangku. Alhamdulillah mau dan pulas sampai rumah. Ini kali pertama dan semoga seterusnya bisa tidur sendiri tanpa nenen dan dipangku.

Syukur saya panjatkan pada Allah untuk kemandirian Mufid hari ini. Semoga selanjutnya bisa lebih baik dan saya juga sabar. Aamiin.

#Hari2
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP

Jumat, 01 Desember 2017

Tentang Kemandirian

Tentang Kemandirian

Bismillah...
Masih dalam rangka menjawab tantangan IIP, saya kembali menulis. Semoga selanjutnya dapat rutin menulis untuk berbagi.
Jika di postingan sebelumnya bertemakan komunikasi produktif, kali ini seputar kemandirian anak.

*Definisi*

Kemandirian berasal dari kata “independence” yang diartikan
sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung kepada orang lain
dalam menentukan keputusan dan adanya sikap percaya diri (Chaplin,
1996, hlm: 105 dalam ethesis.uin-malang.ac.id)

Menurut Gea (2002, hlm: 146 dalam ethesis.uin-malang.ac.id) mandiri adalah kemampuan seseorang
untuk mewujudkan keinginan dan kebutuhan hidupnya dengan kekuatan
sendiri.

*Pentingnya Kemandirian dan Pentingnya Melatih Kemandirian*

Dalam materi Bunda Sayang#2 "Melatih Kemandirian Anak" ditulis pentingnya melatih kemadirian anak.

Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningkatkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

*Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak*

Menurut Dra. Mayke Sugianto Tedjasaputra, M.Si., dosen Psikologi Perkembangan Universitas Indonesia Jakarta (dalam https://ummukautsar.wordpress.com), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian anak :

1. Faktor bawaan
Ada anak yang berpembawaan mandiri, ada yang memang suka dan menikmati jika dibantu orang lain

2. Pola asuh
Bisa saja anak berpembawaan mandiri menjadi tidak mandiri karena sikap orang tua yang selalu membantu dan melayani.

3. Kondisi fisik anak
Anak yang kurang cerdas atau memiliki penyakit bawaan, bisa saja diperlakukan lebih “istimewa” ketimbang saudara-saudaranya sehingga malah menjadikan anak tidak mandiri.

4. Urutan kelahiran
Anak sulung cenderung lebih diperhatikan, dilindungi, dibantu, apalagi orang tua belum cukup berpengalaman. Anak bungsu cenderung dimanja, apalagi bila selisih usianya cukup jauh dari kakaknya.

*Tahapan Kemandirian ANAK USIA 1 – 3 TAHUN*

Menurut Dra. Michiko Mamesah, M.Psi dari Universitas Negeri Jakarta (dalam https://ummukautsar.wordpress.com) anak usia di atas satu tahun sudah memiliki lebih banyak kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Berbagai kemampuan motorik dan interaksi dengan lingkungan juga sudah lebih berkembang.

1. Minum dari gelas tanpa bantuan (mulai usia 15 bulan)

Stimulus : berikan gelas platik berisi air yang tidak terlalu penuh. Minta anak memegang sendiri dengan tangannya. Biarkan ia melakukannya sambil berdiri atau berjalan. Ganti jenis gelas (gelas bergagang dan tidak bergagang) untuk melatih motorik halusnya.

2. Memakai sendok untuk makan (mulai usia 18 bulan)

Stimulus : berikan sendok dan piring berisi makanan porsi kecil dan biarkan anak mencoba menyuap sendiri makanannya. Maklumi bila makanan masih tumpah dan berhamburan.

3. Membuka sepatu, celana dan baju sendiri (mulai usia 2 tahun) serta ristleting (mulai 3 tahun)

Stimulus : awali dengan melatih anak membuka sepatu tak bertali atau kaus singlet yang mudah dilepas. Tunjukkan cara menarik sepatu dari telapak kaki atau menarik kaus ke atas kepala. Ulangi contoh bila anak masih mengalami kesulitan. Bila anak sudah mahir, tingkatkan dengan baju berkancing. Ajari cara membuka dan menutup ristleting dengan hati-hati. Bila anak masih ragu, tunggu sampai ia bisa melakukan dengan benar sehingga terhindar dari trauma akibat terjepit ristleting.

4. Meraih gelas di atas meja dan meneguk minuman (mulai usia 2 tahun)

Stimulus : letakkan gelas berisi minuman dalam jangkauan anak, sehingga ia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri saat ia merasa haus. Bila sudah mahir, tingkatkan dengan memberinya contoh cara menuang air dari teko atau memencet tombol dispenser. Pada tahap ini, orang tua perlu berhati-hati ketika meletakkan minuman panas di atas meja dan disarankan mematikan tombol air panas pada dispenser.

5. Membuka pintu (mulai usia 2 – 2.5 tahun)

Stimulus : umumnya anak lebih mudah belajar dengan pengangan pintu bertangkai ketimbang bulat. Setiap anak akan keluar kamar, berikan contoh bagaimana cara memutar dan menarik gagang pintu, sambil dijelaskan dengan kata-kata sederhana. Letakkan tangan anak pada pegangan pintu dan bantu ia memutar ke arah yang benar.

6. Mengatakan ingin buang air (mulai usia 2 – 2.5 tahun)

Stimulus : cermati kebiasaan anak sebelum BAK dan BAB. Bila Anda melihat dorongan ingin BAK atau BAB, tanyakan kepadanya. Dorong ia untuk mengungkapkan kenginan tersebut. Ajak ia ke kamar mandi, dan jelaskan bahwa BAK dan BAB hanya dilakukan di kamar mandi meskipun si kecil belum bisa melakukannya sendiri.

*One Week One Skill*
Berdasarkan informasi yang sudah dipaparkan di atas, saya membuat program 1 kemandirian 1 minggu untuk anak laki-laki saya, Mufid, yang sekarang berusia 22 bulan 2 minggu. Program ini berisi 4 kemandirian utama yang ingin dilatih serta langkah-langkah melaksanakannya.

Meski berjudul "One Week One Skill", dalam penerapannya
dapat dilakukan bersamaan, tergantung kondisi anak.

๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️
InsyaAllah Mufid Bisa...
1. Berjalan sendiri (frekuensi digendong berkurang)
2. Makan sendiri
3. Toilet Training (mengatakan saat ingin BAK dan atau BAB)
4. Membuka pakaian sendiri
๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️๐Ÿ‘ฆ๐Ÿƒ‍♂️

Alhamdulillah sekarang Mufid sudah bisa:
1. Berjalan sendiri (frekuensi digendong berkurang)
Kondisi sekarang : Mufid masih sering minta digendong terutama saat sedang rewel. Tapi kadang tidak ada apa2 minta gendong. Dengan berat yg sudah lebih dari 13kg, kami orang serumah mulai kewalahan.
Rencana : Saat Mufid minta gendong, pastikan sehat, tanyakan "Ada yang sakit? Kakinya sakit?", "Mau kemana?", apa yang bisa dibantu. Jika tetap minta gendong, buat kesepakatan berapa lama atau sampai mana gendongnya.

2. Makan sendiri
Kondisi sekarang : Mufid sudah bisa makan kudapan dengan bantuan tangan langsung misalnya roti, biskuit, wafer, pisang, dll. Untuk makan sendiri dengan sendok anak sudah bisa melakukannya tapi kadang saya masih kurang sabar atau sehingga kemudian saya suapi.
Rencana :
Minggu ke1 dan ke2 dalam sehari anak diberikan kesempatan makan sendiri min 5 suap.
Minggu ke3 dan ke4 dalam sehari anak diberikan kesempatan 2 kali makan sendiri min 5 suap.

3. Toilet Training (mengatakan saat ingin BAK dan atau BAB)
Kondisi sekarang : Mufid masih memakai diapers sekali pakai. Sudah bisa mengatakan sedang BAB tapi belum mau buang air di toilet
Rencana : Mufid dibiasakan memahami kapan ingin BAK atau BAB. Dalam sebulan saat tidur malam dan pergi pakai diapers.
Minggu ke1&2 tanpa diapers bangun tidur sampai sebelum tidur siang.
Minggu ke3&4 tanpa diapers bangun tidur sampai setelah isya (sebelum tidur malam).

4. Membuka pakaian sendiri
Kondisi sekarang : Sudah bisa melepas celana, topi, jaket (setelah dilepas resletingnya), kaos (dengan bantuan)
Rencana : Setiap sebelum mandi biarkan Mufid melepas pakaian, minimal celana, dan kaos dengan bantuan.

PR berikutnya adalah mengkomunikasikan program ini kepada ayah, tante, dan uti.
Bismillah. Semoga Allah memampukan dan memudahkan.

#Harikesatu
#Hari1
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sumber :
Materi Bunda Sayang #2 "Melatih Kemandirian Anak"
Cemilan 1 Kemandirian - Bunda Sayang IIP
ethesis.uin-malang.ac.id
https://ummukautsar.wordpress.com/2009/05/03/membentuk-anak-mandiri-untuk-usia-0-3-tahun/amp/

Sabtu, 25 November 2017

Komunikasiku Bahasa Cintaku

Komunikasi produktif adalah bahasa cinta
Bahasa yang harus saling dimengerti
Bahasa yang memiliki dua sisi, subjektif dan objektif
Subjektif karena kita harus paham bagaimana bahasa cinta lawan bicara
Objektif karena kita harus menyampaikan fakta dan menjauhkan prasangka

Komunikasi produktif pada diri sepatutnya memudahkan komunikasi produktif dengan pasangan dan anak lalu melangkah ke keluarga dan lingkungan lain yang lebih besar

Komunikasi dengan pasangan sadar atau tidak akan memengaruhi komunikasi kita dengan anak lalu anak dengan lingkungan sekitar

Memasang alarm pada diri sendiri untuk mengaktifkan komunikasi produktif tidaklah instan karena membuat mie instan pun ada tahapannya

Memasang alarm komunikasi produktif butuh kesabaran. Kesabaran butuh ilmu dan doa yang berulang.

Memasang alarm komunikasi produktif tentu butuh penguatan dari lingkungan, oleh karenanya komunikasikanlah ilmu ini.

Manfaatkan waktu senggang untuk berkomunikasi dengan orang terdekat, orang tersayang. Sebisa mungkin gunakanlah komunikasi produktif agar pesan diterima dengan hati damai.

Sabtu, 11 November 2017

S2 yuk, Beh...

Tujuan KomProd :
Babeh mulai memantabkan hati untuk mengambil S2 tahun 2018 agar 2020 selesai dan kalau memang jalan kami harus mencoba tantangan baru di Klaten, Babeh sudah memiliki bargaining position yang lebih baik dari segi pendidikan.

Di suatu siang yang syahdu (mendung dan rumah tempat kami menginap tak begitu ramai), saya dan suami menemani anak yang sedang tidur dhuha karena bangun shubuh dan capek berolahraga (baca : jalan-jalan keliling komplek).

Ibun (I) : Beh, denger2 ada yang mau S2 nih tahun depan...
Babeh (B) : Siapa?
I : hmmm..siapa ya?
B : (ngelihatin anak yang lagi pules)
I : Kata Ibu (mertua), Babeh tahun depan S2, nggak usah yang terlalu sulit dan lokasi juga nggak jauh.
B : Nanti aja di Klaten.
I : Jangan. Nanti kalau Babeh S2 disana Ibun sendiriannya makin lama sama anak, belum lagi kalau nanti ada adeknya Mufid. Saran Ibun, Babeh S2 dulu di Jakarta, baru pindah ke Klaten. Babeh S2 dgn lebih tenang, Ibun pun tenang di rumah.
B : Sebenernya tuh nggak perlu, Bun.
I : Ya sekarang. Tapi kalau nanti ada perubahan baru dari pemerintah? Apa iya Babeh mau anak2 udah gede trus Babeh kuliah lagi? Tambah berat nanti Beh, mikir dan pengeluarannya. Lagipula, kalau sudah S2 bargaining position Babeh kan bisa lebih bagus.
B : Tapi bikin thesisnya itu Bun, udah kebayang. Bikin LPJ kegiatan kantor aja udah males banget rasanya.
I : Iya ya Beh, males nulis ini itu, mikir teori ini itu lagi
B : Iya... makanya...
I : Nah alangkah baiknya disegerakan biar nggak tambah ngebul nantinya. Memang S2 lebih wow pasti, tapi pilih yang nggak terlalu ribet Beh.
B : Ya nanti Babeh pikirin lagi.

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Menerima perasaan akan membuat lawan bicara lebih nyaman dan akhirnya menyampaikan perasaan sesungguhnya

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Choose the right time, clear and clarify

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jumat, 10 November 2017

Diet Mangga Babeh

Tujuan KomProd :
Saya tahu apa yang dapat saya lakukan untuk membantu suami menjalani program dietnya

Suami saya kelebihan berat badan sehingga kakinya sering nyeri di beberapa titik. Suami saya mencoba makan nasi sehari sekali dan memperbanyak makan buah serta minum air.
Suatu siang saya diminta mengupas mangga tapi bentuknya tak sesuai harapan.

Babeh : Terima kasih Ibun sudah memotong buah mangga utk diet babeh. Babeh senang.
Ibun : apa lagi yang bisa Ibun bantu untuk diet Babeh?
Babeh : potong mangga matengnya kotak-kotak ya biar lebih gampang ditusuknya pakai garpu. Kalau tipis-tipis mah mangga mengkel, buat asinan atau rujak gitu.
Ibun : ketawa malu

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Allah baik sekali. Saya beruntung diberikan suami yang baik, menegur dengan halus dan penuh pemakluman.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Clear and clarify agar saya dan suami sepemahaman

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 09 November 2017

"Mpit baik anet"

Tujuan KomProd :
Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dengan memberikan label positif pada dirinya

Situasi :
Di suatu sore seusai keliling komplek dengan motor bersama Babeh, Ibun menawarkan Mufid ngemil sore.
Ibun (I) : Mufid mau makan cornflakes?
Mufid (M) : mau
I : Pakai susu sapi atau kedelai?
M : capi
Babeh (B) : Babeh boleh minta?
M : diyeh (boleh)...
B : Makasih
M : baik anet
Ibun dan babeh ketawa...
I : siapa yang baik banget?
M : Mpit
I : Ooh. Mufid baik banget, mau berbagi sama Babeh?
M : he-eh
Ibun mencium kening Mufid

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Semakin jelas yang disampaikan dalam IIP, "Anak tak pernah salah meng-copy". Hehe. Iya, saya dan anggota keluarga lain memang sering memuji jika Mufid melakukan hal positif dan ternyata itu terekam olehnya. Setelah mendapat materi komunikasi produktif saya dan suami akan mencoba membentuk pujian menjadi hal yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri Mufid.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Memperjelas perilaku apa yang saya label "Baik banget" pada diri anak.

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Rabu, 08 November 2017

1 - 0 untuk Uti

Tujuan KomProd :
Mengajak Mufid mandi sore tanpa menangis

_Situasi_
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 tapi Mufid belum mau mandi. Di luar mendung sementara Babeh mengajak Mufid dan Ibun beli camilan.

Ibun (I) : Ayo mandi dulu Mufid, sudah sore
Mufid (M) : nggak mau
I : Mau ikut naik motor nggak?
M : mau
I : makanya mandi dulu
M : nggak mau
Babeh (B) : Mufid mau jalan-jalan dulu baru mandi?
M : iya
I : sungguh?
M : iya

Akhirnya kami bertiga pergi beli camilan, sesampainya di rumah Mufid minta nenen.

Sambil nenen saya coba menagih janjinya
I : Mufid katanya abis jalan-jalan mau mandi?
M : (menggeleng)
I : Tadi janjinya gitu kan, Beh?
B : Iya
I : Tuh. Ayo Mufid nanti keburu Magrib.
M : (menggeleng)
I : Mufid nanti makin dingin lho airnya. Apa mau pakai air panas kayak Babeh?
M : (menggeleng)
I : Mufid badannya lengket ini. Kalau badan Ibun lengket sih Ibun sukanya mandi.
M : (menggeleng)
I : Mufid mau mandi sama Ibun, babeh, uti, atau ate?
M : (menggeleng)
I : Sama Babeh dan Ibun ya?
M : (menggeleng)
Akhirnya ibun memilih diam

Tak lama kemudian Uti keluar dari kamar dan berkata, "Mpit mandi yuk sama Uti", Mufid langsung melepas nen dan berdiri menghampiri Uti menuju kamar mandi.
๐Ÿ˜‘๐Ÿค”๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜…๐Ÿ˜„
#tariknapas #elusdada #tetapbersyukur

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Kadang 10 cara yang dilakukan Ibu kalah oleh 1 cara nenek. ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜„

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Mengubah kalimat perintah menjadi pilihan. Mengganti nasihat menjadi refleksi pengalaman.

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Selasa, 07 November 2017

Memuji secukupnya

Tujuan KomProd :
Mempertahankan perilaku positif pada anak

Mufid dipangku Ibun di motor
Mufid (M) : sendan tipas (sambil menatap Ibun)
Ibun (I) : (Ibun langsung melihat ke sendalnya) enggak, nggak lepas sendalnya
M : tipas sendan (memegangi sendal)
I : (Ibun pegang dan ternyata betul bagiaj belakangnya lepas) oh iya (senyum dan menatap wajahnya
M : (menatap Ibun)
I : Terima kasih. Mufid hebat, bisa kasih tahu Ibun kalau sendalnya hampir lepas (mengecup keningnya)
M : (senyum)

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Ibu harus jeli melihat perkembangan anak sesedikit apapun. Orang tua harus terus belajar memaknai kejadian tertentu dan menyampaikan dengan tepat pada anak.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Senin, 06 November 2017

Babeh kondangan, kita liburan.

Family Forum

Tujuan KomProd :
Mengatur agenda liburan

Sambil olahraga pagi saya, suami, dan anak membicarakan agenda liburan bulan depan.
Ibun (I) : Beh, nanti kan tanggal 1 Desember Babeh ke Solo nikahan X, dan Mama ke Bogor jalan-jalan sama ibu-ibu komplek. Boleh nggak Mufid, Ibun, sama Ate pergi juga?
Babeh (B) : mau kemana?
I : Hmmm... kemana ya? Mufid mau berenang? (Menatap Mufid)
Mufid (M) : mau
I : nah. Kita mau berenang, beh. Boleh?
B : boleh.
I : Horeeee (mengajak Mufid tos)
M : (tos dan ikut senang)
B : (ketawa)
I : Makasih, Babeh. Insyaallah tgl 1 Desember kita berenang ya, Mufid.

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Perlahan mengajak anak diskusi untuk menentukan pilihan keluarga sepertinya akan saya teruskan, meski perannya masih sederhana.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Memilih right time dan free gadget. Sampaikan keinginan dengan jelas (clear).

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Minggu, 05 November 2017

Tentang kamu, dia, dan kita

Deskripsi tantangan : 
Mufid kadang berinteraksi dengan gadget namun dengan batas waktu tertentu dan cukup kooperatif saat diminta berhenti. Melihat videonya sekitar 2 - 4 kali seminggu selama 5 - 15 menit bersama Babeh, biasanya sepulang Babeh kerja.
Namun beberapa bulan lalu, setelah Babeh memperlihatkan video excavator, kereta api, dan hewan. Kurang lebih bulan lalu Mufid semakin sulit jika diminta berhenti melihat video, kadang sampai menangis.
Saya langsung melarang total Mufid lihat video kurang lebih 4 minggu. Saya coba jelaskan beberapa kali kenapa saya tidak suka mufid lihat video di HP. Baru kemarin Mufid main game bersama Babehnya dan tidak menangis saat diminta berhenti. Kami tidak serta merta melarang, Babeh mengalihkan perhatiannya ke excavator mainan. Alhamdulillah berhasil. Akhirnya kemarin saya dan suami membuat kesepakatan tentang kapan Mufid boleh melihat video atau bermain HP, tentu dengan pendampingan.

Tujuan KomProd :
Ibun dan Babeh sepakat tentang gadget time untuk Mufid.

Ibun (I) : (cerita tentang deskripsi tantangan di atas)
Babeh (B) : (ngangguk-ngangguk)
I : Beh, tadi Mufid lama nggak main hpnya?
B : enggak. Main game excavator sebentar
I : bisa berhentinya gimana?
B : diajak makan sama uti di tenda
I : nangis nggak?
B : enggak
I : menurut babeh perlu dibatasi nggak hari main gadgetnya buat Mufid?
B : perlu
I : Sabtu Minggu kalau dia minta, kalau enggak ga usah. Gimana?
B : Iya, boleh.
I : tapi jangan lama-lama juga ya.
B : iya

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Alhamdulillah tingkat kepedulian suami terhadap bahaya gadget masih lumayan tinggi.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Memperhatikan "right time" dan mempertahankan "intensity of eye contact". Kemarin kami ngobrol sambil makan malam (saya disuapi) dan anak sedang tidur di pangkuan saya. #sokromantis ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜‰

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Sabtu, 04 November 2017

Ayo bilang "Sudah" tanpa teriak

Situasi :
Mufid tidur siang setelah makan roti isi es krim, belum mau makan siang. Bangun tidur, Uti (Eyang Putri) menawarkan makan tapi Mufid menolak. Uti menawarkan beberapa pilihan menu seperti nugget ayam (homemade), daging kecap, atau ikan bawal saos tiram. Mufid memilih nuget ayam sebagai menu makan sorenya.

Tujuan KomProd :
Mufid mengatakan "Tidak" / "Sudah" tanpa mendorong tangan dan berteriak pada yang menyuapi jika merasa sudah kenyang

Ibun mengambilkan nasi dan lauk lalu mengajak Mufid duduk di ruang keluarga.
Setelah masuk beberapa suap nugget (tanpa nasi) Mufid mulai menolak makan dengan mendorong.
Ibun (I) : Mufid, Ibun nggak suka Mufid begitu
Mufid (M): (tetap merengek dan mendorong)
I : Mufid mau makan di tenda?
M : Mau

Kami berpindah tempat. Setelah masuk beberapa suap, Mufid mendorong makanan lagi.
I : Nggak gitu, Mufid
M : (mendorong tangan Ibun dan teriak)
I : (tarik nafas) jangan gitu. Ibun nggak suka.
M : (mendorong tangan Ibun)
I : Mufid mau minum dulu?
M : iya, num.
Selesai minum, makan beberapa suap. Lalu Mufid mendorong tangan Ibun dan teriak
I : Mufid, bilang aja, "Udah maemnya, Bun."
M : (geleng-geleng, dorong tangan)
I : Ini telurnya aja, nggak pakai nasi.
M : (melengos)
I : Mufid, bilang dong "Udah maemnya, Bun"
M : "Udah, Mbun"

Terlihat mudah? Alhamdulillah. Kita ulangi di kemudian hari ya kalau terjadi hal serupa. Semoga perilaku ini masih bertahan.

Refleksi :
🍀Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Ketika kita melarang suatu perilaku pada anak, kemungkinan anak bingung lalu apa yang harus dilakukan. Dan pesan yang sampai hanya satu yaitu, stop perilaku negatif itu. Sedangkan jika kita mengatakan apa yang harus anak lakukan, kita menyetop perilaku negatif sekaligus memberitahu perilaku positif.

🍀Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Saya menggunakan gaya komunikasi "Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan" pada anak.

Referensi :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jumat, 03 November 2017

"Tolong ambil botolnya"

Situasi :
Ibun sedang minum di belakang sementara Mufid di depan TV bersama Uti. Mufid sudah mengantuk dan mengajak Ibun ke kamar atas.

Tujuan KomProd :
Mufid mendengarkan permintaan Uti untuk mengisi botol minum

Uti : Mufid, ini botolnya diisi dulu sama Ibun di belakang. Katanya mau dibawa naik.
Mufid pergi ke belakang menghampiri Ibun, melewati Ate, tanpa bawa botol.
Ate : Mufid, itu dipanggil Uti. Isi dulu botolnya.
Mufid : Embun, naik atas. (Baca : Ibun, ayo naik ke kamar atas)
Ibun : Oke. Mufid, tadi Uti bilang apa?
Mufid : ici num
Ibun : Betul. Mufid tolong ambil botolnya di Uti.
Mufid pergi ke Uti mengambil botol lalu kembali ke Ibun untuk mengisinya.
Alhamdulillah. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Mufid sudah dapat diajak refleksi apa yang terjadi sebelumnya, Mufid menjawab dengan benar saat ditanya apa yang Uti katakan. Mufid paham instruksi tapi mungkin bingung karena ada lebih dari satu kalimat perintah yang terucap dan saat disederhanakan Mufid langsung mengerjakannya.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Saya menggunakan gaya komunikasi "Keep Information Short & Simple (KISS)", menggunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk.
Saya memberikan 1 kalimat perintah saja pada anak lalu membiarkan anak melakukannya dulu.

Sumber bacaan :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #1 "Komunikasi Produktif"

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 02 November 2017

Drama Mandi Pagi Mufid

Bismillah.
Ini kali pertama saya membuat dan menulis di blog. Memang benar, kadang manusia butuh terdesak baru benar-benar melakukan sesuatu. Kali ini saya mendesak diri sendiri untuk belajar sesuatu yang baru, yang positif.

Tulisan yang akan mewarnai blog ini terutama tentang tantangan dari kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, saya tergabung di batch 3 wilayah Tangerang.

Semoga tulisan saya bermanfaat, minimal untuk diri saya sendiri.

Ok, saatnya masuk ke inti tulisan. Tantangan hari 1 Komunikasi Produktif, selanjutnya disingkat komprod ๐Ÿ˜Š

Situasi : Ibun sedang menjemur di depan kamar atas, Mufid yang baru selesai disuapin Uti minta nenen di kamar atas. Waktu sudah menunjukkan pukul 8.30, Mufid belum mau mandi. Uti sudah coba memberikan beberapa penawaran tapi Mufid tetap belum mau, akhirnya Uti menemani Mufid ke atas.

Tujuan KomProd : Membuat Mufid (21 bulan) mau mandi dengan keinginan sendiri, tanpa menangis.

Sambil menjemur, Ibun coba membuat beberapa kesepakatan dengan Mufid tapi gatot alias gagal total, yang ada Mufid makin rewel.

Saya membatin, "Oke. Saya akan nenenin Mufid dulu, tadi saat bangun tidur belum nenen karena saya tinggal mandi."

Selesai menjemur, Ibun ajak Mufid nenen di kamar. Setelah 5-10 menit nenen, Ibun coba membuat kesepakatan lagi dengan Mufid. Kali ini sambil menatap wajahnya dan posisi tubuh menghadap ke Mufid (iyalah, kan masih nenenin. Hehe).

Ibun (I) : Mufid masih mau nenen?
Mufid (M) : (ngangguk)
I : mufid nggak gerah?
M : (geleng)
I : tapi mufid bau pesing nih, pampersnya udah penuh)
M : eeehhh (menolak)
I : Hmmmm.. Gimana kalo setelah mandi kita makan es krim pakai roti tawar?
M : (geleng)
I : Hmmmm.. mufid inget nggak kemarin sendalnya kotor? Kita cuci yuk, pakai sikat dan sabun, di kamar mandi. Pasti seru.
M : (tak bergeming)
I : Oh iya, Ibun baru inget. Kung Pur hari ini mau ke Bandara naik pesawat, mau kerja lagi. Mufid mandi yuk, terus sebelum Kung Pur berangkat, kita kasih tahu Kung Pur kalau Mufid udah bisa njepit-njepit. Njepit kartu gambar truk, robot, mainan. Yuk!
M : (lepas nen) yuk
Lihat jam, 08.50. Alhamdulillah.

Daaaan, namanya juga bocah. Disuruh mandi susahnya minta ampun, tapi begitu mandi, nggak mau udahan. Haha.

๐Ÿ˜Š Sekian drama hari ini ๐Ÿ˜Š


Refleksi :
๐Ÿ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
Jika kita ingin membuat kesepakatan dengan anak, pastikan haknya terpenuhi. Usahakan kita berkomunikasi dalam kondisi senyaman mungkin.

๐Ÿ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
Saya mengupayakan situasi yang nyaman untuk anak saat berkomunikasi dan mengganti kalimat perintah dengan pilihan.

Sumber Bacaan :
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi#1 "Komunikasi Produktif"

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip