Sabtu, 24 Februari 2018

Tentang Gaya Belajar dan Sang Pengamat

Selama proses mengamati gaya belajar anak, ada beberapa kegiatan yang saya kreasikan namun lebih banyak kegiatan yang terjadi apa adanya atau permainan yang Mufid pilih. Sebisa mungkin saya upayakan permainan/kegiatan yang melibatkan lebih banyak indera agar informasi terserap dengan lebih baik.

Dari sekian pengamatan saya mengambil kesimpulan bahwa dalam memunculkan gaya belajar, kepekaan orang tua selama mendampingi anak bermain sambil belajar lebih penting daripada perencanaan kegiatan. Tentunya kepekaan yang diiringi pengetahuan tentang masing-masing gaya belajar.

Tidak mengapa kegiatannya sederhana, yang penting orang tua tetap mendampingi, memberi makna, mengamati, dan menorehkan catatan. Bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk refleksi diri, sebagai bahan renungan sampai mana ikhtiar kita menjaga amanah.

~Putriana Mahardika 2018 untuk Aliran Rasa "Memahami Gaya Belajar Anak"~

Kamis, 15 Februari 2018

Tebak Benda


Sepulang Posyandu kemarin, saya mengajak Mufid bermain "Tebak Benda" dengan palu mainan dan karpet. Sederhana tapi jika memainkannya bersama dan sungguh-sungguh jadi menyenangkan.

Saya menjelaskan cara bermain dan mencontohkannya baru mulai bermain, "Mufid, nanti Ibun sebutin namanya terus Mufid cari dan pukul ya. Misalnya, Cari Mobil Polisi... ini dia (sambil memukul gambar mobil polisi dengan palu). Horeee. Ibun ketemu mobil polisi." Saya tanya, "Mufid ngerti?" Mufid jawab, "iya" dengan wajah sumringah dan semangat ingin memukul. Lalu kami bermain beberapa kali sampai Mufid agak lelah dan bosan sehingga minta bermain yang lain. Lelah? Iya, karena Mufid bermainnya memutari karpet dan sampai nungging-nungging. Hahaha.

 

Gaya belajar yang Mufid tampilkan adalah auditori, visual, kinestetik.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar.
Cemilan #3 Kelas Bunsay, Menstimulasi Gaya Belajar Anak.

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#Auditori
#Visual
#Kinestetik
#kuliahBunSayIIP

Rabu, 14 Februari 2018

Huruf Hijaiyah


Mufid suka menonton video edukasi bahkan yang menurut saya membosankan dan belum tepat usia. Saat usianya 20 bulanan ia nonton abjad bahasa Inggris berkali-kali, padahal lagunya tidak terlalu bersemangat. Yaudahlah, anaknya suka, dan kontennya juga bagus. Dari situ saya semakin yakin kemampuan linguistik Mufid akan berkembang pesat. Oleh karena itu saya semakin semangat membelikan atau mengoptimalkan penggunaan buku, vcd, dan mainan yang merangsang kemampuan linguistiknya. Sesuai pesan Bu Septi, orang tua harus meninggikan gunung (potensi anak). Dan yang paling utama saya harus lebih rajin menjadi teman yang sungguh-sungguh terlibat saat bermain.

Kemarin pagi, Mufid bermain dengan poster edukasi "Huruf Hijaiyah" bertekstur yang baru kami beli hari Minggu kemarin. Setelah menyebutkan gambarnya, Mufid minta nonton VCD huruf hijaiyah (video ini sudah sering diputar). Di tengah-tengah video Mufid bilang, "Ini sama ya, Bun?" Sambil menunjuk poster huruf hijaiyah. "Oh iya, sama. Huruf Alif itu yang Mufid tunjuk" jawab saya. Yang ditunjuk dengan yang dilihat di video tidak sama, tapi yang saya pahami dia bermaksud bilang bahwa keduanya sama-sama huruf hijaiyah.

Malam hari Mufid nonton video Upin-Ipin "huruf hijaiyah", lalu dia mengambil balok hijaiyah dari truknya, "Ini sama Bun". "Iya sama-sama huruf hijaiyah. Itu huruf Ba, kalau yang di video tadi Jim" saya menjelaskan. "Oh. Jaiyah ya, Bun?" Ulang Mufid. Langsung saya cium karena gemas. Hihi.

Gaya belajar yang ditunjukkan Mufid dari menonton video dan melihat poster adalah visual dan auditori.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar.
Alimah, Niken Tf, dkk, Bunda Sayang: 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, Gazzamedia, Solo, 2017.

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#auditori
#visual
#kuliahBunSayIIP

Selasa, 13 Februari 2018

Maghrib, Sungai, dan Lego

Hari Minggu sore Mufid main ke rumah Pakde dan Budhe (yang minta dipanggil Abi-Umi, sama seperti anak-anaknya). Sebelum adzan Maghrib berkumandang, kami bersiap menuju Masjid untuk sholat berjamaah. Saya, Oma, Abi, Babeh, Mufid dan ketiga sepupunya wudhu terlebih dulu. Setelah adzan selesai dengan semangat kami bergegas ke masjid.

Sebelum iqomat, sepupu-sepupu Mufid berlarian sementara Mufid duduk tenang. Setelah iqomat berkumandang, sepupu-sepupu Mufid sholat bersama Abi sedangkan Mufid dikembalikan ke saya oleh Babeh. Namanya anak-anak ya, ada saja yang membuat perhatiannya teralih. Mufid yang auditori ini terganggu suara sungai yang mengalir di belakang masjid dan kodok yang bermain di samping masjid. Pandangannya juga terganggu oleh mainan di samping masjid dan suasana sekitar.

Saya yang sedang tidak sholat, mengajak Mufid berkeliling masjid melihat sungai, pohon, rumput, kodok. Sambil melihat, tanpa diminta Mufid mengulangi apa yang saya katakan seperti cungai, kotdok, tumput. Setelah bosan Mufid minta turun dan kami menemukan tempat bermain lego di masjid bagian bawah. Target saya, yang penting bertahan di masjid mendengarkan imam memimpin sholat berjamaah.

Sambil bermain lego kami mengobrol.
Mufid: "Oh...soyatnya di atas ya, Bun?"
Ibun : "Iya, sholatnya di atas."
Mufid : "Oh gitu ya Bun?" Akhir-akhir ini Mufid sering mengucapkan kalimat ini
Ibun : "Iya, Nak"
Mufid : "Ini tayo' sini. Ininya di sini. Ini wananya apa ayooo?"
Ibun : "Hijau"
Mufid : "Ijo"
Ibun : "Mufid bikin apa?"
Mufid : "Bis ini, bis tayo"
Ibun : "Ooh bis tayo. Bagus. Mufid pintar ya bisa bikin bis tayo"



Dari semua kegiatan ini, Mufid menunjukkan gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik.

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#auditori
#visual
#kinestetik
#kuliahBunSayIIP

Senin, 12 Februari 2018

Turunan dan Tanjakan


Hari Minggu Mufid main ke rumah Oma. Setelah main lego dan bola bersama Oma dan Ibun, Mufid main truk. Didorongnya truk itu menuruni 3 turunan, digendong menaiki 3 tanjakan, sampai kurang lebih 3x. Mufid senang bisa memasang kepala truk sendiri (setelah Ibun contohkan), melepasnya lalu memasangnya kembali. Dibukanya pintu bagian belakang, ditutupnya kemudian.

Sambil bermain Mufid beberapa kali bergumam,
"Ini diyepas duyu tepalanya (ini dilepas dulu kepalanya"
"Upit doyong ah"
"Upit bisa tutup"
"Upit doyong, tatoh tekna (mufid dorong, jatuh truknya)"



Gaya belajar yang Mufid tunjukkan kali ini adalah kinestetik (belajar melalui manipulasi dan praktik), visual (belajar dengan melihat), dan auditori (berbicara sendiri saat belajar/bermain).

#harike12
#Tantangan10hari(lanjutan)
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kinestetik
#auditori
#visual
#kuliahBunSayIIP

Minggu, 11 Februari 2018

Pak Guru Cilik

Bangun tidur, pas ada jemuran kering yang belum diangkat. Mufid ajak Ibun angkat jemuran. Setelah selesai baru minta turun. Iya, kamar kami di atas, berdampingan dengan tempat menjemur indoor (tapi kami nggak punya area jemuran outdoor ya. Haha).



Nah, tepat di tembok samping tangga ada boneka besar milik saya waktu kecil. Mufid melihat boneka itu dan berkata, "Ini tupingna boneta (Ini kupingnya boneka), ini itdungna (ini hidungnya)". Saya bertanya, "kalau kupingnya Mufid mana?" "Ini", jawab Mufid sambil memegang kupingnya. "Kalau hidung Mufid?" "Yang ini" jawabnya sambil memegang hidung. Lalu Mufid kembali memegang boneka, "Ini tanganna, ini nambutna", dan seterusnya. Mufid...Mufid...seperti Bapak guru yang sedang ngajar di kelas saja. Hihi.

Gaya belajar yang Mufid tampilkan saat menyebutkan bagian tubuh boneka adalah auditori dan visual.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#auditori
#visual
#kuliahBunSayIIP

Sabtu, 10 Februari 2018

Mobil Biru

Setelah sarapan Mufid membaca buku Halo Balita - Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri. Di salah satu halaman terdapat gambar mobil biru milik Sali. Mufid bilang "Kok cama ya cama punya Upit, Bun?" sambil mengambil mobil biru miliknya lalu mendekatkan ke buku. "Oooh iya, mobilnya sama-sama biru warnanya" kata Ibun.

"Ini cama cama punya Upit, nobinnya (Ini mobilnya sama dengan mobil Mufid). Ngeeeng. Ngeeeng" Mufid menjalankan mobil-mobilannya di dekat buku, di karpet, dan di wajahnya. Hahaha.



Gaya belajar yang muncul saat Mufid membaca buku dan main mobil-mobilan adalah visual dan auditori.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#visual
#auditori
#kuliahBunSayIIP

Jumat, 09 Februari 2018

Mufid dan Mobil-mobilan


Seperti anak laki-laki pada umumnya Mufid suka main mobil-mobilan. Kemarin sore Mufid mencoba merakit tempat berseluncur mobil-mobilan sebelum memainkannya.

"Ini dimana cih? Kok Upit ndak bica macangnya? (Ini gimana sih? Kok Mufid nggak bisa masangnya?)" Kata Mufid sambil mencoba menyatukan rangkaian. Persis saya saat merakit sesuatu. Hehe.
Beberapa menit kemudian terdengar, "Bun, toyong dong" lalu saya membantu.

Setelah itu Mufid memainkan mobil-mobilannya sambil berceloteh,
"Aku mau tuyun aah"
"Aku duyuan"
"Wah! Matet nih di sini"
"Ada bis, nobin cici (mobil polisi), nobin deyek (mobil derek)" dll.



Gaya belajar yang muncul ketika bermain mobil-mobilan adalah auditori, berbicara pada diri sendiri saat bermain.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#auditori
#kuliahBunSayIIP

Kamis, 08 Februari 2018

Buah Bintaro dan Tikus


Ada yang tahu nama buah di atas?
Ya, buah Bintaro. Di daerah Bintaro, di tepi jalan banyak pohon ini. Rumah saya bukan di Bintaro tapi Alhamdulillah ada 1 pohon di dekat rumah.

Awalnya saya hanya memperkenalkan nama dan bentuknya pada Mufid. Beberapa hari berselang, saya, Mufid dan Uti meminta buah bintaro pada pemiliknya untuk bantu mengusir tikus di rumah. Ibu saya (Uti Mufid) ingin meniru keberhasilan Tante saya mengusir tikus dengan cara menaruh buah bintaro yang sudah dibelah pada tempat tikus bersembunyi. Katanya, buah bintaro mengandung bau yang tidak disukai tikus.

Saat proses meminta izin sekaligus minta tolong diambilkan buah bintaro pada tetangga, terjadilah obrolan antara saya, ibu saya dan pemilik buah bintaro. Mufid memperhatikan kami.

Keesokan harinya saya, Mufid dan Tantenya Mufid naik motor lewat pohon bintaro, Mufid bilang "itu itayo, titus". Saya dan tantenya bingung Mufid cerita apa. Kali kedua kami melewati pohon itu Mufid dan Ibun bercakap-cakap lagi,
Mufid : "Bun, itu itayo (sambil menunjuk pohon)"
Ibun : "Pohon apa nak?"
Mufid : "Itayo"
Ibun : "Itayo?"
Mufid : "iya, buat utin titus ituuuh"
Ibun dan Ate : "Ooh buah bintaro buat ngusir tikus?"
Mufid : "Iyaaa"
Hahaha. Maaf ya Mufid Ibun dan Ate baru mengerti yang Mufid katakan 😁😁

Ketika menceritakan kembali tentang buah bintaro dan manfaatnya Mufid menunjukkan gaya belajar auditori dan visual.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#visual
#auditori
#KuliahBunSayIIP
#TipsMengusirTikus

Rabu, 07 Februari 2018

Aku Pernah ke Situ

Siang tadi Ibun dan Ate mengantar Mufid ke RS untuk kontrol batuk yang sudah seminggu belum sembuh. Di tengah perjalanan (naik motor) Mufid menunjuk salah satu rumah tetangga (rumah Uti Kayla) dan terciptalah diskusi ini.

Mufid : Itu numah Uti Iya (Itu rumah Uti Kayla). Upit tadi ke situ.
Ibun : Ooh. Mufid ke rumah Uti Kayla sama siapa?
Mufid : Sama Uti
Ibun : Ngapain?
Mufid : Antenin ndangan (nganterin undangan)
Ibun : Naik apa?
Mufid : Dayan tati (jalan kaki)
Ibun : Ooh. Hari Senin Mufid sama Uti ke rumah Uti Kayla jalan kaki nganter buku catatan.
Mufid : Iya

Mufid menunjukkan gaya belajar visual (mengenali rumah yang pernah didatangi dan apa kegiatannya) dan kinestetik (mengetahui letak geografis) saat bercerita tentang kunjungannya ke rumah Uti Kayla (teman Posyandu Uti).

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#visual
#kinestetik
#kuliahBunSayIIP

Selasa, 06 Februari 2018

Ayo Baca Buku

Saya dan suami mengenalkan Mufid dengan buku usia 4-5 bulan. Kami berusaha memilih buku yang sesuai untuk usianya, yaitu tulisan sedikit, gambar lebih banyak dan berwarna menarik, dan tidak mudah sobek. Selain itu kami menyediakan beberapa pilihan buku agar tak mudah bosan dan dapat dijadikan mainan yang lain, yang penting melihat buku dan berinteraksi apapun bentuknya.
Alhamdulillah Mufid suka buku dan bertahan sampai sekarang. Dan semoga bertahan sepanjang hayat. Aamiin.

Bulan lalu kami memberikan Mufid kolam karet dan pelampung kodok yang kami belikan bulan lalu. Kolam itu tak hanya dijadikan tempat berenang, tapi juga tempat tidur siang, tempat nonton TV, dan tempat membaca. Pelampungnya empuk dan ada sandarannya sehingga pas untuk tempat duduk Mufid.

Dari sekian buku yang tersedia, Mufid memilih buku "Mesin Raksasa" yang dibelikan Babeh bulan Januari dalam rangka proyek "1 bulan 1 buku". Tujuan proyek ini supaya Mufid merasakan atmosfer toko buku, membiasakan Mufid menentukan pilihan, dan untuk mempertahankan kebisaan membaca. Proyek ini dimulai saat Mufid berusia 2 tahun.

Ketika "membaca", Mufid memperhatikan gambar, bertanya, meminta saya membacakan dan mencoba menyebutkan kembali. Mufid antusias sekali membaca buku ini karena Mufid suka dengan beberapa "tokoh"nya seperti ekskavator dan truk. Saat ditanya Mufid juga bisa memberikan jawaban sederhana sesuai dengan yang saya bacakan. Gaya belajar yang muncul saat kegiatan membaca berlangsung adalah visual dan auditori.



Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#visual
#auditori
#yukbacabuku
#kuliahBunSayIIP

Senin, 05 Februari 2018

Bermain, Cara Anak bersilahturahmi

Hari Minggu ini ada jadwal arisan keluarga di rumah Tante saya. Rumahnya tidak terlalu jauh sehingga kami memutuskan datang meski saya dan Mufid sedang flu. Walau sedang flu, Mufid tetap antusias eksplorasi ini-itu dan bertanya ini-itu.

Tempat favorit Mufid di rumah tante saya ini adalah kolam ikan yang lengkap dengan air terjun mini, ditambah ayunan di sebelahnya. Tentu tempat ini bukan hanya menjadi kesukaan Mufid tapi juga sepupu-sepupu Mufid yang kurang lebih seumuran. Awalnya Mufid hanya menjadi pengamat seraya bergantian memegangi Babeh atau Ibun. Dengan bantuan motivasi dan contoh interaksi yang kami tunjukkan, Mufid mau bermain bersama, ngobrol (tanya jawab dengan bantuan ortu) dan duduk berdekatan.

Hari semakin sore dan tersisa 1 kakak sepupu perempuan yang berusia 3 tahun kurang. Kalau diamati Mufid lebih suka bermain dengan yang lebih tua dan yang suka mengajaknya bicara. Maklum, meski laki-laki Mufid terbilang suka bicara. Mufid mengajak Uti dan kakak sepupunya bermain di luar rumah. Awalnya sama-sama memperhatikan kucing, lama kelamaan Mufid meniru kakak sepupunya yang lari-lari kecil, mengamati selokan, memungut daun jatuh, dll. Kadang Mufid bertanya, "Itu apa?" Atau "Mbaknya ngapain tuh?" Lalu terciptalah diskusi sederhana antar mereka, jika belum puas Mufid bertanya pada Uti, saya atau Babehnya.



Alhamdulillah. Senangnya melihat Mufid mau bermain dengan sepupu-sepupunya. Semoga kalian rukun terus hingga tua nanti. Aamiin.

Kesimpulan: Dalam aktivitas bermain bersama sepupu-sepupunya, Mufid menunjukkan ketiga gaya belajar yaitu kinestetik, visual, dan auditori.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Minggu, 04 Februari 2018

Puzzle Time


Pagi ini setelah mandi Ibun mengajak Mufid bermain puzzle. Ada 3 puzzle yang jika diurutkan dari tingkat kesulitan dimainkan Mufid adalah alat rumah tangga, abjad, dan "di kebun". Kenapa seri "di kebun" paling mudah? Karena terdapat gambar pada papan puzzle sehingga anak tinggal mencocokkan.

Untuk awalan Ibun membantu dengan cara memegang kepingan dan menyebutkan nama bendanya. Lalu Mufid melakukan sendiri sampai selesai.

Sambil bermain Ibun berupaya "menggirinh opini" agar Mufid semakin menyukai sayuran. 😁😁

Kesimpulan:
Gaya belajar Mufid yang nampak dominan saat bermain puzzle adalah visual.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Sabtu, 03 Februari 2018

Spontan



18 januari lalu Mufid berusia 2 tahun. Kami mengadakan syukuran kecil bersama keluarga. Nasi uduk dan bunting flag ala-ala supaya rumah agak meriah. Setelah syukuran selesai, beberapa hari kemudian bunting flag saya jodohkan dengan jepit pakaian dan jadilah mainan utk mengelompokan warna.

Kemarin saya membuat mainan sederhana dengan kardus bekas dan kertas warna. Alhamdulillah Mufid tertarik, membawanya bermain kesana-sini tapi terlihat kurang antusias. Tetiba saya melihat bunting flag, memilih warna merah, biru, kuning, hijau. Huruf di bunting flag saya timpa dengan kertas warna, lalu menempelnya di lantai dengan lakban bening dan jadilah footstep 😊 Reaksi Mufid bagaimana? Sungguh senang tak terperi 😍😍

Sambil bantu menempel Mufid berlarian kesana-sini dan beberapa kali menginjak bagian yang belum selesai dilakban jadi harap maklum ya kalau lapisannya keriting.

Spontan

18 januari lalu Mufid berusia 2 tahun. Kami mengadakan syukuran kecil bersama keluarga. Nasi uduk dan bunting flag ala-ala supaya rumah agak meriah. Setelah syukuran selesai, beberapa hari kemudian bunting flag saya jodohkan dengan jepit pakaian dan jadilah mainan utk mengelompokan warna.

Kemarin saya membuat mainan sederhana dengan kardus bekas dan kertas warna. Alhamdulillah Mufid tertarik, membawanya bermain kesana-sini tapi terlihat kurang antusias. Tetiba saya melihat bunting flag, memilih warna merah, biru, kuning, hijau. Huruf di bunting flag saya timpa dengan kertas warna, lalu menempelnya di lantai dengan lakban bening dan jadilah footstep 😊 Reaksi Mufid bagaimana? Sungguh senang tak terperi 😍😍

Sambil bantu menempel Mufid berlarian kesana-sini dan beberapa kali menginjak bagian yang belum selesai dilakban jadi harap maklum ya kalau lapisannya keriting.



Saya menyebutkan warna di footstep lalu tiba-tiba Mufid bersenandung kurang lebih seperti ini, "miyah, ening, ijo, di yangit biyuuu...siapa mau agung..." Kedua kalinya Mufid bersenandung saya baru sadar itu lagu "Pelangi". Yang membuat saya tertawa adalah bait "siapa mau agung" pengganti "pelukismu agung siapa gerangan" 😆🤣

Kesimpulan:
Dari aktivitas "Footstep warna-i", Mufid menunjukkan gaya belajar auditori.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Jumat, 02 Februari 2018

"Ini buah Sriiikaayaa"


Di tulisan sebelumnya saya menuliskan hasil pengamatan saya dan suami tentang beberapa stimulasi yang kami berikan selama 2 tahun dan gaya belajar Mufid yang dominan yaitu auditori. Kali ini saya akan menuliskan lagi pengamatan harian terhadap gaya belajar Mufid.

Pagi ini kali kesekian saya mengajak Mufid jalan pagi berkeliling komplek. Sedikit mencari keringat dan menghangatkan tubuh di hari yang dingin. Niat lainnya adalah mengenalkan Mufid dengan tumbuhan di sekitar.

Saya yakin semakin banyak indera yang digunakan, informasi yang diterima anak semakin banyak. Hari ini saya ajak Mufid melihat dan memegang langsung buah Srikaya dan pucuk merah. 3 inderanya saya aktifkan: Mufid melihat warnanya (penglihatan), merasakan teksturnya (peraba), dan mendengar namanya (pendengaran).



Mufid bisa mengulangi kedua nama tanaman tersebut, berikut dengan nada yang saya gunakan saat menyebut namanya. Hal ini membuat saya semakin yakin, gaya belajar Mufid dominan auditori.

*Ibun Mufid*
Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Kamis, 01 Februari 2018

Si Kecil Penyerap Suara

Tak terasa sudah masuk game level 4 IIP kelas BunSay yang saya ikuti. Masih ada 8 bulan ke depan, masih harus lebih semangat dan konsisten dalam belajar menjadi Ibu profesional.

Tantangan level #4 adalah menuliskan hasil pengamatan terhadap gaya belajar anak. Subjek saya dalam pengamatan kali ini adalah Mufid (laki-laki) yang bulan Januari kemarin berusia 2 tahun.



Faktor yang dapat mempengaruhi gaya belajar anak yaitu gen dan lingkungan. Lingkungan disini dapat diartikan sebagai orang tua yang menjadi pusat perhatian anak, yang segala gerak-geriknya ditiru anak. Mengapa lingkungan berperan penting? Karena anak perlu bantuan stimulus dari orang tua untuk menumbuhkan fitrah belajarnya yang dibawa saat lahir ke dunia. Stimulus yang diberikan sebaiknya beragam karena informasi akan terserap anak dengan lebih baik semakin banyak panca indera yang digunakan. Dalam proses pemberian stimulus tersebut, orang tua diharapkan sekaligus melakukan pengamatan agar mengetahui gaya belajar anak yang dominan atau apa tipe gaya belajar anak. Apakah anak cenderung bertipe visual, auditori, atau kinestetik.

Apa pentignya orang tua mengetahui tipe gaya belajar anak? Supaya dapat membantu menemukan strategi belajar yang tepat. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.

Kali ini saya akan menuliskan beberapa stimulus yang sering saya dan suami berikan serta hasil pengamatan kami selama 2 tahun menjadi orang tua. Mohon maaf jika terlalu panjang narasi dan bumbu-bumbunya 😁

Beberapa bulan setelah menikah (Juli 2015) saya dan suami pindah ke rumah sendiri di Depok, jauh dari rumah orang tua saya di Ciledug dan tidak terlalu dekat dengan rumah mertua di Jagakarsa. Saat hamil dan melahirkan pun kami tinggal di sana. Januari 2016 Mufid lahir, saya dan suami mengurus Mufid berdua saja kecuali jika orang tua dan adik saya menginap saat weekend atau saat saya dan suami menginap di rumah orang tua. Qadarullah akhir Desember 2016 Ayah saya meninggal dunia sehingga saya dan suami memutuskan untuk pindah ke Ciledug lagi sementara waktu dan Juli kami putuskan untuk menetap di Ciledug menemani ibu dan adik perempuan saya. Kebetulan rumah ibu saya juga dekat dengan rumah adik ayah saya sehingga Mufid lebih banyak yang menemani bermain. Mengapa bagian ini saya ceritakan? Karena saya akan bagi menjadi 2 cerita, saat di Depok dengan kondisi sehari-hari bertiga saja dan saat di Ciledug yang lebih banyak orang dewasa.

Depok, Mufid berusia 0 - 12 bulan
Stimulus yang kami berikan (minim paparan televisi) :
♡ Banyak ngobrol apapun aktivitasnya
♡ Baca buku bersama
♡ Baca buku dengan elektronik pen (audiobook)
♡ Memperdengarkan mu'rotal
♡ Menyanyikan lagu anak atau lagu gubahan sendiri
♡ Membuat tepuk sederhana
♡ Menciptakan musik sederhana dengan barang-barang bekas (misal: biji kacang hijau yang dimasukkan ke dalam botol) atau barang yang ditemui di sekitar (memukul-mukul meja kayu)
♡ Role play dengan boneka
♡ Berjalan-jalan keliling komplek sambil mengenalkan hewan dan tumbuhan yang dilihat
♡ Mengajak anak "bermain" bersama teman sebaya dan juga yang lebih dewasa
♡ Merangkak bersama
♡ Memberikan mainan yang bisa digigit (teether)
♡ Memberikan mainan yang berwarna-warni (contoh: donat mainan)
♡ Memberikan mainan yang bisa bersuara (contoh: kerincingan)
♡ Memberikan mainan yang bisa bergerak (contoh : bola)
♡ dll

Ciledug, Mufid berusia 12 bulan sampai sekarang
Stimulus yang kami berikan :
♡ Ngobrol tentang apa saja
♡ Role play dengan boneka
♡ Buku
♡ Buku dan elektronik pen
♡ Video edukasi
♡ Memperdengarkan dan menyanyikan lagu-lagu anak
♡ Mu'rottal
♡ Latihan motorik halus seperti menuang air dari beberapa macam wadah
♡ Permainan yang menstimulus motorik kasarnya seperti menendang bola ke gawang, melompat mengambil benda, dll.
♡ Memberikan mainan yang berwarna-warni (contoh: jepit pakaian dan kertas warna)
♡ Memberikan alat musik (contoh: keyboard)
♡ Memberikan mainan yang bisa bergerak (contoh : mobil-mobilan, bola besar)
♡ Mengajak anak berkenalan dengan hewan jinak seperti kucing dan kelinci
♡ Melakukan percobaan sains sekaligus mengenalkan konsep sederhana seperti tenggelam dan mengapung, membuat ombak di bak mandi, dll.
♡ Mengenalkan anak dengan lebih banyak orang dewasa seperti dalam arisan keluarga dan reuni teman babeh/ibun
♡ Mengenalkan anak dengan lebih banyak area bermain dan belajar seperti playground, kolam renang dan kebun binatang
♡ dll

Hal di atas adalah beberapa stimulus yang kami berikan secara berulang. Ada yang dilakukan Mufid dengan antusias, ada yang kurang antusias. Jika bicara tentang faktor keturunan, saya dominan visual sementara suami saya dominan auditori.

Hasil pengamatan kami terhadap gaya belajar Mufid adalah dominan auditori, disusul dengan visual. Dua kriteria auditori yang mencolok adalah Mufid mudah terganggu dengan keributan dan cepat mengikuti nada atau irama lagu yang diperdengarkan.

Referensi:
Materi #4 Kelas Bunsay, Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar

#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP