Minggu, 05 Agustus 2018

Ngobrol Kreatif

Ilustrasi diskusi 😁


Saya dan suami sama-sama suka bercerita walau kadarnya banyakan saya. Hehe. Saya bersyukur diberi suami pendengar yang baik. Rasanya dia selalu tahu kapan waktunya saya cuma butuh didengarkan, kapan saya butuh solusi, kapan butuh dibecandain aja. Saya suka cerita apaaa aja pada suami, kadang tentang keluarga, tetangga, teman, dll. Tapi saya dan suami berusaha mencari hikmah dari peristiwa tertentu, seperti pembicaraan dalam perjalanan pulang dari rumah Ibu Mertua malam tadi.

Saya membuka pembicaraan tentang statement salah satu kerabat, "Yaa Allah kenapa hidup gue sengsara gini pas tua (sudah pensiun tapi anak-anaknya masih sekolah dan kuliah), padahal gue nggak pelit sama orang tua (sekarang keduanya sudah meninggal)". Disitu saya berpikir, bener juga ya. Ada orang bilang jangan pelit sama ortu insyaAllah hidup kita penuh berkah, insyaAllah cukup. Tapi kalau dipikir lagi, apa tidak terlalu naif jika kita berpikir dengan hanya royal dengan orang tua maka kita kelak nggak akan cukup hidupnya? Saya dan suami diskusi tentang latar belakang kerabat tersebut dari mulai memilih jodoh, proses tumbuh bersama pasangan hidup, pola asuh, perencanaan keuangan dengan baik, dll. Semua itu menjadi pembelajaran untuk kami, menurut kami masih ada yang kurang ideal dan butuh perbaikan.

Kisah lainnya adalah kerabat yang enggan berbagi. Jangankan pada keluarga besar, pada adik2nya sendiri pun enggan. Anehnya kini dia sudah berkeluarga dan punya anak tapi perilaku pada ibunya kurang baik, terutama terkait dengan finansial. Saya dan suami diskusi kira2 faktor apa yang menyebabkan perilaku itu muncul. Tersebutlah pola asuh tapi suami saya berpendapat pasti ada kejadian tertentu yang menjadi trigger atas perilaku yang kurang menyenangkan itu.

Setelah itu kami berdua berdoa supaya kami sekeluarga dijauhkan dari perilaku-perilaku yang kurang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar