Selasa, 13 November 2018

Halodoc


Aplikasi ini memungkinkan pengguna chat langsung pada jam tertentu dengan berbagai dokter umum dan spesialis secara gratis. Ada juga artikel kesehatan. Satu lagi free delivery vitamin dan atau obat, ada promo diskon pula. Hihi. Kuy download biar ga terlalu lama di RS kalau ada anggota keluarga yang sakit.

Iqro Anak


Saya berkenalan dengan aplikasi dari HP ayah saya. Iqro Anak adalah salah satu media belajar mengenal huruf hijaiyah dengan metode Iqro. Saat kita sentuh hurufnya akan terdengar bagaimana membacanya. Aplikasi ini menggunakan suara anak dan terdiri dari 6 level yang berbeda kesulitannya jadi kita bisa memilih level sesuai kemampuan kita.
Mufid saya perkenalkan dan menyukainya tapi tidak saya berikan secara rutin, khawatir kecanduan gadget.

Senin, 12 November 2018

Mobile Banking



Flashback ke masa saya dari Tangerang pindah ke Depok setelah menikah. Di Rawa Kalong mencari ATM tertentu butuh effort lebih dibanding di Ciledug. Saat hamil saya masih bisa melenggang sendiri naik motor cari-cari ATM untuk transfer, setelah melahirkan tidak memungkinkan untuk mondar-mandir ke ATM. Kenapa saya perlu agak sering ke ATM? Karena saya jualan online. Awalnya saya hanya pakai sms banking, setelah dihitung biaya pulsanya lumayan. Akhirnya saya daftar mobile banking.

Aplikasi ini termasuk aplikasi yang cukup penting untuk saya karena transaksi perbankan bisa dilakukan sambil menemani anak. Hemat waktu dan tenaga sehingga bisa dialokasikan untuk kegiatan lain, misalnya merapikan rumah atau menyiapkan permainan anak.

Dari ketiga aplikasi mobile banking yang saya miliki, ada yang tampilannya bagus tapi loadingnya lama, ada yang sederhana tapi cepat. Ada juga yang cukup sering minta update sampai tak bisa diakses.

Selasa, 06 November 2018

Buku Dongeng Anak



Aplikasi Buku Dongeng Anak menambah materi dongeng untuk anak. Saya tinggal pilih temanya misalnya fabel, legenda, kisah Islami, dll, baca, lalu sampaikan pada anak dengan boneka. Tak hanya ceritanya tapi juga pesan moral sudah tercantum di situ. Ceritanya bisa dimodifikasi, pesan moral juga bisa disesuaikan dengan usia anak.


Senin, 05 November 2018

Google

"Mbah google", "googling", siapa yang tak akrab dekat istilah itu? Mungkin ada yang menggunakannya setiap hari, kalau saya minimal 2 hari sekali. Yang saya tahu ada aplikasi serupa Google yaitu yahoo search tapi saya sudah familiar dengan google. Di sini saya bisa mencari informasi dalam berbagai bentuk, teks, gambar, video. Caranya mudah, ketik di kolom pencarian, klik cari. Hasilnya muncul semua dan silahkan pilih-pilih sumber paling mendekati apa yang ingin kita cari tahu dan sumbernya terpercaya.
Terkait keperluan anak, saya sering menggunakan google untuk mencari kegiatan anak, worksheet, tips parenting, dan lain-lain.

Minggu, 04 November 2018

Flip




Aplikasi ini bagi saya sangat membantu sehingga saya senang membagikannya, karena saya rasa juga bermanfaat untuk orang lain. Flip, aplikasi yang meniadakan biaya tambahan untuk transfer beda bank. Awalnya saya tahu aplikasi ini dari teman sesama Book Advisor dan kebetulan saat wisuda Matrikulasi IIP Depok saya dengar MC saat itu (2017) adalah founder Flip. Setelah bertanya pada teman dan yakin aman, saya mendaftar awal Desember 2017 dengan biaya 4000 rupiah ke Alfamart terdekat sambil menyerahkan KTP untuk verifikasi data. Pertengahan tahun 2018 pendaftar baru tinggal unduh, upload kartu tanda pengenal, langsung pakai. Mudah kan?

InsyaAllah aman karena unit usaha ini sudah dapat lisensi dari Bank Indonesia. Setelah daftar, untuk menggunakannya, kita tinggal memilih bank apa yang digunakan untuk mengirim dana, bank tujuan, nama pemilik rekening (untuk transaksi pertama), nominal yang ditransfer, Flip membuat nominal + kode bayar, silahkan transfer max 3 hari, klik "saya sudah transfer", beres. Kecepatan pengiriman real time jika masih masuk jam kerja mereka. Tapi kalau saya perhatikan bank yang antrian paling panjang adalah BCA, apalagi saat Pay Day. Satu lagi, belum semua bank tercover oleh Flip, mari diusulkan dan didoakan agar semakin lama semakin lengkap banknya.

Hampir setahun menggunakan flip saya hemat sejutaan. Lumayan kan buibu, tanpa Flip keuangan bulanan kita ada biaya tambahan minimal 5000 kali sekian. Dan, Saya juga punya saldo hampir 30ribu, berasal dari kode unik saat transfer, yang dapat dicairkan ke rekening.

Oya, saya pernah mengalami salah transfer (tidak sesuai dengan kode unik) dan pernah juga teman sudah transfer namun masa transaksi sudah habis. Saat bingung saya pilih fitur chat, CS responsif dan solutif. Alhamdulillah proses refundnya mudah dan cepat yang penting bukti transaksinya ada, bisa struk dari ATM atau rekening koran, tinggal upload.

Yang membuat saya ingin mendoakan Flip supaya semakin terus berkembang adalah ada istirahat sholat bagi karyawan. Ada keterangan di Flip bahwa transaksi akan diproses setelah mereka istirahat sholat dzuhur/maghrib. Saya nggak ngeh ada istirahat untuk sholat ashar atau enggak. Hehe. Tak lupa juga ada libur hari raya Idul Fitri. Barakallah Flip.

Sabtu, 03 November 2018

Chai's Play


Saya mengetahui aplikasi ini dari teman kuliah. Setelah mengunduh, ternyata seru juga. Saat log in, diminta data tanggal lahir anak. Ternyata data itu digunakan agar mereka dapat memberikan saran permainan sesuai usia anak. Saran permainannya pun sudah lengkap dengan area perkembangan yang diasah, misalnya kognitif, motorik, dan sosial-emosi. Jadi saya tinggal siapkan bahan dan alat, main, dokumentasi lalu lapor ke "kepala sekolah" alias ayahnya Mufid. Hehe. Bisa memainkannya lagi kalau Mufid tertarik. Kalau nggak tertarik, modifikasi. Kalau nggak tertarik juga, cari ide lain. Tenang! Selalu ada ide baru di aplikasi ini.


Bagusnya lagi, Chai's Play menyediakan fitur "share" jadi kalau saya ingin berbagi ide dengan suami, tinggal klik share, pilih WA, lalu tunggu respon deh.
Tak hanya ide bermain, aplikasi ini dilengkapi juga dilengkapi dengan tips dan artikel seputar pengasuhan anak.

Jumat, 02 November 2018

Tokopedia


Siapa tak kenal dengan e-commerce "hijau" ini? Salah satu aplikasi bersejarah untuk saya karena pertama kalinya saya punya toko online 😁, tahun 2015.
Pada saat itu alhamdulillah produktivitas saya dalam hal keuangan meningkat. Kini, saya masih menggunakannya. Walau toko jarang aktif saya masih log-in di tokopedia minimal sebulan 2x. Pertama untuk cek promo dan kedua untuk bayar tagihan rutin bulanan yaitu PLN, Telkom, dan BPJS Kesehatan. Saya pilih bayar tagihan yang cashbacknya paling besar baru membayar tagihan lain. Saya bisa lebih hemat biaya dan waktu karena tidak perlu pergi ke bank/agen yang menerima pembayaran tagihan tersebut. Waktu saya dapat dialokasikan untuk menemani anak bermain 😉

Kamis, 01 November 2018

Youtube



Aplikasi youtube tentu mudah dijumpai pada smartphone kita. Bagi saya aplikasi ini memudahkan mencari konten video edukatif. Cari yang sesuai dengan tema tertentu, tonton sampai habis supaya tahu cerita dan gambarnya secara utuh lalu unduh dan simpan di USB, tayangkan di televisi rumah. Jarang sekali saya menayangkannya langsung pada Mufid (33 bulan) langsung dari smartphone. Pernah sekali karena terpaksa suami saya membuka video di youtube dan langsung ajak Mufid (waktu itu usianya 31 bulan) nonton. Video yang sama dengan durasi 3-4 menit diulang 3x, setelah itu tidak pernah lagi.

Rabu, 31 Oktober 2018

WhatsApp

WhatsApp adalah salah satu aplikasi yang pasti dapat dijumpai di semua smartphone karena memudahkan penggunanya untuk terhubung baik lewat tulisan maupun video.
Saya Ibu Rumah Tangga dan suami pekerja kantoran dengan jam kerja jam 8 sampai jam 5, sering lembur dan juga dinas luar kota. Di sela-sela waktu kerjanya saya kadang mengirim gambar kegiatan Mufid di rumah. Kalau Babeh dinas luar kota, saya dan Mufid video call supaya komunikasi anak dan ayah tetap terjalin.





Kamis, 04 Oktober 2018

Fitrah Seksualitas pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Setiap anak dikaruniai Allah jenis kelamin tertentu, begitu juga ABK. Oleh karenanya fitrah seksualitas pun harus dibangkitkan pada diri ABK.

Sebelum membangkitkannya kita harus mematahkan beberapa mitos seperti 1) ABK tidak memiliki dorongan seksual, 2) ABK tidak dapat mandiri, 3) ABK lebih tergantung pada terapis dibanding orang tua. Faktanya 1) ABK memiliki hasrat seksual sama dengan anak normal namun emosi mereka cenderung tidak stabil , 2) ABK perlu disiapkan menjadi individu dewasa yang mandiri, 3) Orang tua ABK lebih berperan pada perkembangannya dibanding terapis.

Selain itu, ada dua tantangan dalam membangkitkan fitrah seksualitas pada ABK. Pertama, pemahaman pendidikan seksual = pendidikan reproduksi, padahal pendidikan seksual mencakup area biologis, psikologis, sosial, serta spiritual. Kedua, emosi ABK tidak stabil. Mengapa? Karena pengaruh hormon.

Solusi :
Strategi
1. Buang mitos
2. Mengajarkan secara bertahap sesuai mood anak
3. Ikut komunitas yang saling memahami dan mendukung
4. Perbanyak membaca
Metode
5. Memberi contoh positif apa yang harus dilakukan berulang-ulang (demonstrasi)
6. ABK diajak berlatih menghadapi kondisi di dunia nyata (Sosiodrama)
7. Pendidik ABK fokus dengan satu anak ABK (One of one)

Saran
Untuk pendidik ABK, pilih strategi yang sesuai dengan gaya belajar ABK.
Untuk orang tua ABK, yakinkan diri pendidikan seks bagi ABK harus diajarkan sedini mungkin.
Untuk pemerintah, segera merealisasikan peraturan yang sudah ditetapkan terkait ABK dan membuat lebih banyak peraturan yang melindungi hak ABK.
Untuk masyarakat, diharap lebih mengerti dan tidak memandang sebelah mata pada ABK.

- Review Materi Presentasi Kel. 10 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Amini Aisyah, Rita Ummi Hanik, Shuffah Nur H., Stephani Sri A.) -

Selasa, 02 Oktober 2018

Persiapan Aqil Baligh Anak Laki-laki



Belakangan ini banyak dijumpai kasus pelecehan seksual, LGBT, dan seks pra nikah yang melibatkan remaja.
Kasus-kasus tersebut terjadi karena berbagai faktor namun jika dikaitkan dengan fitrah seksualitas, yang terjadi adalah anak sudah baligh tapi belum aqil.

Apakah Aqil Baligh itu?
Aqil adalah kedewasaaan psikologis, emosional, rasional, sosial dan finansial.
Sedangkan baligh adalah kedewasaan dan kematangan biologis yang ditandai dengan menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki, yang mana umum terjadi antara usia 11-14 tahun. Saat seorang anak Baligh, maka ia telah Mukallaf (sudah mempunyai beban tanggung jawab untuk menjalankan syariat).

SOLUSI :
1. Sedini mungkin tumbuhkan cinta anak kepada Allah, sampai usia 6 tahun ajarkan yang indah terlebih dahulu agar anak taat kepada perintah Allah karena cinta.

2. Usia 7 tahun ajarkan anak secara bertahap tentang dosa dan neraka gunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

3. Ajarkan tentang aurat dan malu misal ketika mandi, bak, dan bab.

4. Beri contoh dan ajarkan untuk menahan pandangan dari melihat aurat orang lain, sehingga ketika melihat orang yang auratnya terbuka baik di dunia nyata maupun maya anak akan otomatis tidak ingin melihat.

5. Menjelaskan dan mengenalkan pada anak mana yang mahram mana yang bukan.

6. Pisahkan tempat tidur dengan orangtua maximal di usia 7tahun.

7. Ajarkan anak untuk memilih teman, beri contoh mana teman yang sebaiknya dijauhi.

8. Ajarkan anak mandiri, Usia 4 sudah bisa menyelesaikan kebutuhannya sendiri seperti mandi, cebok, berpakaian, makan. Mulai usia 7 beri tanggung jawab rumahan kepada anak misal mencuci baju dengan mesin cuci, mencuci piringnya sendiri, membuang sampah ke depan rumah.

Berdasarkan penjelasan Ust Harry Santosa dalam bukunya Fitrah Based Edication,
Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati.

Seberapa Penting Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada anak?
a. salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan “saya laki-laki” atau “saya perempuan.”
b. Penting, agar fokus menjalankan misi hidup, ketika menjadi ibu tidak terbebani dengan peran sbg ayah, ketika menjadi perempuan tidak menuntut agar mampu berperan seperti laki2 dan pada akhirnya terhindar dari penyimpangan
c. Sangat penting, karena dengan bangkitnya fitrah seksualitas sejak dini, anak akan semakin paham perannya sebagai seorang perempuan atau seorang laki2
d. Fitrah seksualitas sangat penting ditanamkan sejak dini, agar ketika terjadi sesuatu diluar perkiraan anak tetap punya penerimaan yg baik thd dirinya.
e. sangat penting membangkitkan fitrah seksualitas ditengah tantangan zaman saat ini. Karena penyimpangan seksualitas tidak hanya dari golongan paham liberal saja bahkan sekarang udah ada di golongan religius.
Jadi agar anak laki2 kita kelak menjadi ayah sejati dan anak perempuan kita menjadi ibu (madrasatu ula) yg sejati maka penting bagi kita ini membangkitkan fitrah seksualitasnya.

Persiapan aqil baligh anak laki2
Adalah dengan menyiapkan anak laki2 menghadapi mimpi basah.
Tanggung jawab siapa? (Ayah)
Kenapa harus ayah? (Karena anak laki2 yang berusia di atas 7 tahun membutuhkan banyak waktu bersama dengan ayahnya dibanding ibunya, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal2 spt mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan?

Sampaikan kepada anak kita : Tentang Mimpi Basah & Mani

• Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.

• Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.

• Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).
Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, yaitu :
1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.
2. Cuci kedua tangan.
3. Berniat untuk bersuci ("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.
4. Berwudhu.
5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.
6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.
• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Tentang madzi
• Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).
• Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.
• Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.
• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Alat peraga berupa buah dan lem dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan mani dan madzi yang keluar dari alat kelamin laki2.

- Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.

- Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU.

Referensi :
Buku Fitrah Based Education by Harry Santosa.
Https:m.facebook.com/story.php?story_fbid...

- Review Materi Presentasi Kel. 9 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Annisa Dhania Y., Maisharah Zulfa, Murdianah, Putriana Mahardika) -

Tarbiyah Jinsiyah

Tarbiyah Jinsiyah adalah upaya mendidik nafsu syahwat agar sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah, dengan tujuan terbentuknya sakinah mawaddah warohmah dalam sebuah rumah tangga yang mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah swt., sehingga manusia terbebas dari perbuatan zina.

Untuk mengatasi tantangan terkait gender seperti seks pra nikah, LGBT, pelecehan seksual, dan penularan HIV, orang tua diharapkan dapat membangkitkan fitrah seksualitas. Orang tua dapat menerapkan 15 konsep tarbiyah jinsiyah untuk membangkitkan fitrah seksualitas pada anak, yaitu :
1. Memperkenalkan konsep aurat
2. Memisahkan tempat tidur dan menjelaskan adab kesopanan
3. Mendidik adab isti'zan dalam rumah tangga
4. Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan feminine pada anak perempuan
5. Memperkenalkan konsep mahrom dan adab pergaulan
6. Mendidik agar menjaga pandangan mata
7. Mengenalkan sanksi perzinahan dalam Islam
8. Mendidik agar tidak melakukan ikhtilath
9. Mendidik agar tidak melakukan khalwat
10. Mendidik etika berhias
11. Mendidik konsep thoharoh
12. Menjelaskan makna khitan, ihtilam, dan haid
13. Menjelaskan proses kejadian manusia berdasarkan Quran dan hadits
14. Mengajarkan puasa sunah
15. Mengajarkan etika suami istri pada mereka yang benar-benar akan menikah

Tentang Khitan
Waktu untuk untuk berkhitan memang masih diperselisihkan ulama, ada pendapat yang mengatakan hari kelahiran, hari ketujuh atau ketika berusia tujuh tahun. Adapun yang lebih tepat adalah boleh kapan saja asalkan tidak melebihi usia baligh.

Pendidikan seks penting tapi tetap harus memperhatikan konsep aurat.

Syaikh Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata
“Yang afdhal (lebih baik) khitan dilakukan ketika kecil karena ada mashlahat yaitu (jika dilakukan saat besar) kulit (pembungkus penis) setelah usia tamyis (sekitar 7 tahun) akan mengeras dan menebal. Oleh karena itu khitan dilakukan sebelum tamyis karena masih lunaknya kulit dan mudah untuk dipotong. Dan juga karena ketika kecil belum ada hukum aurat, maka boleh membuka dan menyentuhnya untuk kemashlahatan. Kemudian juga lebih mudah diobati dan luka lebih cepat sembuh.

- Review Materi Presentasi Kel. 8 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Stephani A, Vivi D.C., Mutiara A. R., Yunita Bayu) -

Rabu, 26 September 2018

Anakku Sudah Puber?

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum anak puber. Jika dulu mungkin kita belum dibekali pengetahuan tentang puber dan malu bertanya saat mengalaminya, mari berupaya agar hal ini tidak terulang pada anak kita. Berikan informasi yang tepat supaya anak siap memasuki masa pubernya.

Pubertas adalah masa dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan seksual. Biasanya dialami sejak usia 8 atau 10 tahun dan berakhir di usia 16 atau 17 tahun.

Selama fase puber anak rentan karena mulai mencari dan penasaran tentang perubahan yang terjadi pada dirinya sehingga mereka perlu didampingi.

Sebelum anak puber ada masa dimana anak bisa dipersiapkan secara mental untuk menghadapinya yaitu masa tamyiiz. Yaitu kondisi dimana anak sudah bisa membedakan satu sama lain dan sudah bisa berkomunikasi baik dengan teman sebayanya maupun dengan orang dewasa.

Menurut kelompok 6, pendidikan yang perlu diberikan pada masa tamyiiz, sbb :
1. Sholat 5 waktu
2. Corrective action
3. Mengingatkan anak dan mendengarkan perasaannya
4. Hindari berbohong
5. Eksplorasi
6. Membedakan aurat laki-laki dan perempuan
7. Mengenalkan anak tentang masa pubertas

Perhatikan 3 prinsip dalam mendidik seksualitas anak yaitu seksualitas yang benar, sehat, dan lurus.

Hal utama yang mempengaruhi pubertas adalah genetik, hormon, kontak dengan senyawa kimia, obesitas, dan lingkungan.

Cara mencegah pubertas terlalu dini:
1. Kedekatan dengan ayah (feromon ayah membuat hormon anak perempuan berkembang sesuai waktunya)
2. Pilih makanan sehat
3. Kurangi kontak langsung dengan bahan kimia

- Review Materi Presentasi Kel. 6 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Laila Sari Dewi, Friesca E.P., Kustiana) -

Selasa, 25 September 2018

Menumbuhkan Fitrah Seksualitas pada Anak Perempuan

Tahap Kedekatan Anak Perempuan dengan Ortu
0-2 th Dekatkan anak dengan ibunya
3-6 th Dekatkan anak dengan ayah ibunya
7-10th Dekatkan anak dengan ibunya
10-14 th Dekatkan anak dengan ayahnya
>15 th Anak mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Menanamkan nilai keagamaan sejak dini, memperkuat identitas sesuai gender, mengajarkan tentang aurat dan reproduksi sesuai usia, dan mengajarkan adab interaksi dengan sesama serta lawan jenis diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam menumbuhkan fitrah seksualitas.


- Review Materi Presentasi Kel. 5 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Deasita, Desti, Fitri R.) -

Senin, 24 September 2018

Fitrah Seksualitas dan Homoseksual

Membangkitkan fitrah seksualitas pada diri anak membantu anak menjadi perempuan dan laki-laki sejati yang menyadari perannya masing-masing dalam kehidupan. Dengan memahami peran tersebut diharapkan dapat menjauhkan anak dari penyimpangan perilaku seksual seperti homoseksual.

Sebagai orang tua tentu kita ingin mencegah supaya anak terhindar dari penyakit sosial tersebut. Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara ibu dan ayah untuk membangun kedekatan antara anak dengan orang tua, memberikan pemahaman agama, dan menciptakan lingkungan yang baik. Mungkin dalam pelaksanaannya tak mudah tapi hal ini merupakan ikhtiar untuk menjaga anak dari penyakit sosial yang belakangan ini makin marak terjadi dan berusaha dilegalkan oleh sekelompok golongan.

- Review Materi Presentasi Kel. 4 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Arimbi, Ayu W., Dian U.H.) -

Minggu, 23 September 2018

Peran Ayah Ibu dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak

Fitrah adalah kondisi yang diciptakan Allah sesuai kepribadian anak yang sesungguhnya telah ada sejak lahir. Diantaranya fitrah iman, fitrah belajar, fitrah bakat, dan fitrah seksualitas.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang merasa, berpikir, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai perempuan sejati atau lelaki sejati.

Mendidik fitrah seksualitas berarti kita merawat, membangkitkan, dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya. Mari resapi QS. Ar-Rum : 30.
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"

Cara menumbuhkan fitrah seksualitas anak :
0-2 tahun Dekatkan anak laki-laki/perempuan dengan ibu.
Contoh kegiatan : menyusui tanpa menyambi kegiatan apapun
3-6 tahun Dekatkan anak laki-laki/perempuan dengan ayah dan ibu.
Contoh kegiatan : bermain peran bersama
7-10 tahun Dekatkan anak perempuan dengan ibu, dan anak laki-laki dengan ayah.
Contoh kegiatan : Ayah mengajak anak laki-laki ke masjid, aktif menyeru agama Allah.
Ibu melatih empati dan rasa melaui tugas kewanitaan.
10-14 tahun Dekatkan anak perempuan dengan ayah, dan anak laki-laki dengan ibu.
Di usia ini diharapkan fitrah sesuai gender sudah diturunkan secara utuh sehingga pada tahap ini kacamata lawan jenis mulai bekerja.
15 tahun ke atas orang tua sebagai partner.

Tantangan sesuai gender dapat diatasi jika ayah bunda kembali ke fitrah, pendidikan fitrah seksualitas diajarkan sejak dini sesuai dengan tahapan usia anak, kelekatan dan komunikasi terjalin, suplai maskulinitas dan feminitas imbang.

Fitrah bunda diantaranya :
* supplier feminitas
* pelaksana harian pendidikan
* pembangun hati dan rasa
* sang harmoni dan sinergi

Fitrah ayah diantaranya :
* suplier maskulinitas
* penanggung jawab
* pembangun sistem berpikir
* sang ego dan individualitas

Diharapkan dengan pendidikan fitrah seksualitas peran ayah dan bunda sejati dapat terwujud. Ingat-ingatlah untuk mengisi teko sebelum menuangnya. Ingat menambah ilmu sebelum membaginya 😊

- Review Materi Presentasi Kel. 3 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Arie A., Faradillah, Iin I.) -

Sabtu, 22 September 2018

Kedekatan dengan Orang Tua


Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang menjaga fitrahnya sebagai perempuan atau laki-laki meliputi aspek sosial, biologis, psikologis, dan kultural. Salah satu alasan pentingnya fitrah seksualitas dibangkitkan adalah agar dapat mengenali peran seksualitas. Salah satu tantangan terkait gender adalah tidak berperan sesuai norma.

Ada dua solusi yang ditawarkan kelompok 2 untuk menjawab tantangan terkait gender. Solusi yang pertama, tumbuhkan kedekatan orang tua dan anak dengan cara memperbanyak kegiatan bersama. 0-2 tahun lebih dekat dengan ibu, 3-6 tahun dekatkan dengan ayah ibu, 7-10 tahun dekatkan dengan orang tua yang jenis kelaminnya sama, 10-14 tahun dekatkan dengan orang tua yang jenis kelaminnya berbeda, 14 tahun ke atas anak akan memahami identitas diri.

Solusi kedua, mengajarkan adab pergaulan pada anak. Ada empat komponen adab pergaulan yaitu hijab, reproduksi, janabah, istidzan. Hijab mulai dikenalkan sejak dini pada anak serta menyampaikan tentang aurat. Reproduksi salah satunya terkait dengan aktivitas membersihkan diri. Janabah adalah menyampaikan tentang haid dan mimpi basah serta praktik mandi besar. Istidzan adalah diawali dari pisah kasur hingga pisah kamar, ada beberapa tahap. Pada solusi kedua ini juga diperlukan kedekatan orang tua dan anak agar tidak terlalu canggung saat memberikan informasi.

- Review Materi Presentasi Kel. 2 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Nafta, Nurul, Rosa) -

Jumat, 21 September 2018

Kenali Tubuhmu

Dari presentasi kel. 1 saya mendapat ilmu baru tentang Fitrah Seksualitas.

Fitrah Seksualitas adalah cara seseorang berpikir dan bersikap sesuai gender yang Allah tetapkan padanya. Penting untuk dibangkitkan agar anak hidup sesuai gendernya dan tidak terjadi penyimpangan seksual.

Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan gender adalah kurangnya pengetahuan tentang tugas masing-masing gender, gender sesuai syariat, dan fenomena penyimpangan serta pelecehan seksual. Solusinya adalah membentengi anak dengan ilmu agama, kenalkan anak tentang gender sejak dini, kenalkan anak tentang pelecehan seksual dan cara menghindarinya sesuai usianya.

Salah satu cara menghindari anak dari pelecehan seksual adalah dengan mengenali fungsi anggota tubuh. Tujuannya agar anak mengetahui fungsi tubuh, mengetahui bagian mana yang boleh atau tidak disentuh, dan menjaga tubuh dengan baik yang merupakan amanah Allah. Media belajarnya bisa dengan lagu "Dua Mata Saya" dan "Sentuhan Boleh, Sentuhan Tidak Boleh".

Diskusi
#1 Cara menumbuhkan fitrah seksualitas anak yang sudah terlanjur menyimpang di usia baligh :
Orang tua terus menjalin komunikasi yang baik dengan anak, memperhatikan pergaulannya, orang tua instropeksi, mohon ampun pada Allah, dan bisa meminta bantuan tenaga ahli.

#2 Perlukah mengenalkan alat kelamin pada anak yg baru bisa bicara (1-2 thn)? Bagaimana caranya? Apa harus nama aslinya?
Perlu karena walaupun masih kecil mereka bisa merekam informasi apapun yang diterima. Bisa disampaikan saat kita memandikan anak, atau memakaikan baju anak sambil dijelaskan fungsinya. Sebutkan dengan nama "ASLI" agar ke depan tidak canggung dalam mengucapkannya 😇

#3 Kadang dilema saya, saya selalu mengajarkan anak saya usia 7 hampir 8 th untuk menyayangi kaum perempuan, karena mama nya ini juga perempuan, nah sering saya ngebatin sendiri dengan istilah "penyetaraan gender".
Setahu kami dalam Islam tidak ada kesetaraan gender. Perempuan dan lelaki berbeda. Semua punya tugas dan peran masing2. Tapi jika seperti masalah pendidikan, kesempatan hidup layak, semuanya sama.
Mungkin istilahnya perlu diganti jangan kesetaraan gender. Lalu terkait menyayangi lawan jenis itu berkaitan dengan mahrom. Perlahan kita kenalkan pembagian mahrom.

- Review Materi Presentasi Kel. 1 BunSay IIP Tangerang Batch #3 (Respati, Tina, Eka) -

Minggu, 16 September 2018

Keajaiban Dongeng

Beberapa kali setelah mendongeng, Allah menggerakkan Mufid untuk meniru hal baik dari dongeng saya. Alhamdulillah.

Dongeng tentang pisang dan apel benar-benar membuat saya takjub. Setelah setahun lebih saya, suami, dan nenek Mufid berupaya agar Mufid mau makan buah tanpa penolakan berarti, usaha itu terjawab setelah mendongeng dengan wayang pisang dari kardus bekas. Mufid rutin makan pisang setelahnya.

Saya coba lagi dengan cerita tentang keberanian dan "it works". Keajaiban itu yang membuat saya ketagihan mendongeng.

Rabu, 05 September 2018

Melukis



Saya ragu saya mendongeng atau tidak. Saya sedang mencoba melakukan sesuatu yang berbeda seperti melukis pasir sambil bercerita. Kemampuan melukis saya juga di bawah rata-rata tapi saya ingin Mufid menikmati cerita dengan cara berbeda.

Saya melukis matahari dan orang sambil bercerita tentang beberapa anak yang berlarian sambil tertawa. Tiba-tiba salah satu dari mereka kesakitan dan semua khawatir. Tedi sakit gigi dan adiknya, Rosi bertanya apa yang dimakan tadi pagi. Tedi makan nasi, tempe, ikan, sayur bayam. Setelah ditanya lebih lanjut ternyata malamnya Tedi makan coklat lalu langsung tidur karena kekenyangan, tanpa sikat gigi terlebih dulu. Tedi yang kesakitan menyesal dan berjanji takkan mengulanginya.


Selasa, 04 September 2018

Minum Susu



Mufid suka sekali minum susu. Kadang saat bangun malam untuk pipis, setelahnya Mufid minta susu pasteurisasi di kulkas. Saya khawatir kelebihan gula dan nafsu makan berkurang karena kenyang susu.

Saat Mufid bermain mobil-mobilan saya meminjam dua mobilnya (merah dan putih) untuk jadi tokoh cerita. Putih memuji Merah yang terlihat kuat dan ternyata suka sekali minum susu, seharix bisa 5 kali. Putih mengkhawatirkan Merah terlalu banyak minum minuman manis dan bisa bikin sakit gigi atau kegendutan. Merah ingat sepertinya akhir-akhir ini makannya kurang karena kenyang minum susu. Putih mengingatkan tentang pentingnya makanan bergizi, bukan hanya minum susu.

Senin, 03 September 2018

Efek Dongeng Bagian 3

Suatu siang Mufid minta main di luar. Mufid bawa 2 mobil kecil untuk main bersama. Setelah beberapa lama, teman2 Mufid pulang dan membawa mobil yang besar. Mufid pun ingin mobil-mobilan yang besar. Saya tawarkan untuk bantu ambil di rumah sementara Mufid tetap main bersama teman-teman. Tak disangka, Mufid mengiyakannya. Saya memastikan dan jawabannya sama. Tempat mainnya hanya berjarak 4 rumah tapi Mufid tidak pernah main sendiri. Akhirnya saya pulang, ambil mobil-mobilan dan HP untuk dokumentasi, lalu kembali ke Mufid.

Alhamdulillah. Senang sekali mendapati Mufid masih asyik main sama teman-teman tanpa merengek mencari Ibun atau Uti.

Apakah ini efek mendongeng kemarin tentang keberanian? MasyaAllah. Tabarakallah. Saya belum tahu apakah ini akan terus berlangsung tetapi ini adalah satu pencapaian yang harus disyukuri.

NB : saya tidak mendokumentasikan saat Mufid dan teman-temannya bermain di awal atau saat menunggu karena tidak bawa HP



Minggu, 02 September 2018

Aku Pemberani

Mobil-mobilan, tokoh dongeng "Aku Pemberani"


Ibun : "Mobil yang kuning kemana, Nak?" Mufid : "Masuk ke kamar Uti"
Ibun : "Oooh. Yang kuning di kamar Uti. Yang lain di luar. Kuning pemberani ya?"
Mufid : "Iya"

Ibun tercetus ide untuk mendongeng tentang keberanian dengan kedua mobil Mufid, Hijau dan Kuning.
Hijau (H) : "Kuning, kuning. Kamu dari mana?"
Kuning (K) : "Aku dari kamar Uti. Kamu belok kiri, aku ke kanan"
Hijau (H) : "Ke kamar Uti sama siapa?"
Kuning (K) : "Sendiri"
Hijau (H) : "Kamu berani banget"
Kuning (K) : "Iya. Emang kenapa harus takut?"
Hijau (H) : "Pergi jauh sendirian kan takut"
Kuning (K) : "Kan masih kelihatan dari tempat Ibun"
Hijau (H) : "Tapi aku maunya ditemenin kalau jauh perginya"
Kuning (K) : "Perginya nggak jauh. Ibun masih kelihatan dari sini"
Hijau (H) : "Hmmm"
Kuning (K) : "Ibun bisa lihat aku?"
Ibun (H) : "Iya bisa. Nih ibun teropong"
Kuning (K) : "Nggak apa-apa kan bun kalau aku ke sini sendiri?"
Ibun : "Nggak apa2".

Sabtu, 01 September 2018

Efek Dongeng Bagian 2


Di hari ketiga tantangan level ini saya cerita bahwa Mufid mulai makan buah setelah kurang lebih setahun lamanya susah payah membujuk dan memotivasinya makan buah. Alhamdulillah setelah hari itu sampai sekarang Mufid rutin makan buah setiap hari. PR berikutnya adalah memotivasi agar mau makan buah selain pisang.

Selain buah, Mufid kemarin dan hari ini lahap sekali makan wortel. Tapi untuk yang satu ini kemungkinan adalah perpaduan antara efek mendongeng dengan menu favorit Mufid yaitu soto. Iya, wortel yang diiris tipis dicampur dalam soto ceker kesukaannya. Alhasil tidak ada penolakan sedikit pun. Saat makan kadang saya mengapresiasi Mufid, hebat mau makan sayur. "Woti Wortel dan Pia Pisang pasti senang Mufid mau makan wortel dan pisang. Apalagi Ibun. Seneng banget", kata Ibun.

Tak hanya itu. Sebelum poop, saya ajak Mufid berdoa. "Yaa Allah, Mufid sudah makan buah dan sayur. Semoga ee' Mufid nggak keras. Aamiin".

Jumat, 31 Agustus 2018

"Aku Kedinginan"

Mufid bermain hewan-hewanan

Siang ini Mufid memainkan mainan hewan kecilnya. Disebutkan satu persatu namanya sambil didirikan. Kalau ada yang sulit, Mufid minta tolong pada saya, "Bun, untanya nggak bisa diri". Setelah berdiri semua, Mufid ambil mobil-mobilan. Mulailah Mufid berkisah. Mobil jalan-jalan sama temennya lihat hewan. Mungkin maksud Mufid seperti di Taman Safari.

Setelah beberapa lama, Mufid tampak memilih mainan lain, meninggalkan mobil dan hewan mainannya. O'ow.

Ibun ambil salah satu hewannya dan bilang, "Teman-teman. Kalau sampai malam kita di sini kita akan kedinginan. Brrrrr".
Lalu hewan lain bersahutan,
"Iya nih, kalau di sini terus kita bisa kedinginan. Aku mau pulang".
"Aku juga takut keinjek dan kedudukan kalau nggak pulang".
Saya membariskan beberapa hewan bersiap-siap menaruhnya ke kotak penyimpanan. Lalu Mufid ikut membariskan hewan lain dan bilang, "Aku juga mau pulang." Yesss! 😉 Alhamdulillah.

Kisah pun terus berlanjut sambil kami memasukkan satu persatu hewan dan mobil ke kotak penyimpanan masing-masing. Baru kemudian Mufid kembali bermain yang lain.

Kamis, 30 Agustus 2018

Berbeda


Sebelum tidur siang secara spontan saya mendongeng utk Mufid menggunakan mobil-mobilan sebagai tokoh dan settingnya buku "Sammy the Snake" tentang Shapes.

Dikisahkan ada 3 mobil yang sedang jalan-jalan dan istirahat untuk menikmati pemandangan. Ternyata yang mereka lihat berbeda. Ada yang melihat kupu-kupu dan daun, belalang, dan ulat.
Awalnya mereka saling menyalahkan namun setelah diamati yang dilihat memang beda. Akhirnya mereka sadar kalau main bersama lebih seru dan bisa melihat lebih banyak hal dibanding bermain sendiri.

Cerita terinspirasi dari gesekan yang makin panas menjelang Pemilihan Presiden (PilPres) 2019.

Rabu, 29 Agustus 2018

Gajah dan Badak



Di hari ke 4 ini saya masih mendongeng dengan tema sayuran karena Mufid perlu motivasi untuk makan sayur. Kali ini saya menggunakan boneka gajah dan badak yang entah pemberian siapa. Semoga Allah membalas kebaikannya. Aamiin.

Dikisahkan badak dan gajah sedang ngobrol, cerita tentang makanan kesukaannya. Supaya Mufid terlibat sesekali saya sisipkan pertanyaan seperti, "Mufid pernah lihat gajah?". Saya juga menyebut namanya dalam cerita. Badak, "Jah gajah, kalau Mufid mau sehat dan kuat seperti kamu, Mufid juga harus makan rumput?". Sukses membuat Mufid melirik saat bermain mobil-mobilan.

Tapi sepertinya cerita saya kali ini kurang menarik, ditambah Mufid tidak tidur siang. Tadinya saya mau bercerita malam sebelum tidur tapi melihat kondisi Mufid saya percepat waktunya. Next coba lagi mendongeng dengan persiapan yang lebih matang dan kondisi Mufid yang lebih baik.

Selasa, 28 Agustus 2018

Efek Dongeng Bagian 1

Mukanya nggak santai karena nggak mau difoto 😁

Kenapa saya tulis bagian 1? Karena besar harapan ada bagian-bagian berikutnya 😁.
Maha Baiknya Allah. Alhamdulillah setelah semalam saya mendongeng khasiat pisang dan ada pengalaman tidak enak saat pup keras, hari ini Mufid makan pisang. Meskipun hanya 3/4 bagian tapi ini kemajuan yang sangat berarti.

Saat Mufid makan pisang, saya coba tunjukkan ekspresi bahagia. Setelahnya saya dan Pia pisang (wayang buah) bilang terima kasih. Saya juga menyampaikan bahwa ini salah satu usaha Mufid agar pupnya tidak keras. Kita juga berdoa, minta sama Allah agar pup Mufid tidak keras jadi tidak sakit saat pup.

Semoga selanjutnya Mufid terus semangat makan buah dan sayur, seperti saat usia 6 bulan-1 tahun. 😊😊

Senin, 27 Agustus 2018

Pia dan Amel



Sebelum tidur Ibun mendongeng tentang Pia pisang dan Amel Apel. Awalnya Mufid mau pegang 1 wayang buah, lalu ingin pegang dua-duanya, lalu mau 1 saja. Hihi. Terserah Abang aja deh.

Inti ceritanya adalah Pia dan Amel bercerita tentang kehebatan masing-masing yang mengandung vitamin dan serat yang menyehatkan dan membantu supaya Buang Air Besar tidak keras. Diakhiri dengan sugesti "Mufid besok mau makan buah".


Semoga sugestinya berhasil besok 😊

Minggu, 26 Agustus 2018

Wayang Sayur dan Buah



Ketika mendapat tantangan mendongeng, yang terpikir adalah dongeng tentang sayur dan buah untuk memotivasi Mufid makan sayur dan buah. Suatu pagi Ibun nge-print gambar wortel, buncis, apel, dan pisang. Mufid bangun lalu kami menggunting dan menempel gambar ke kardus lalu menambahkan gagang es krim sebagai pegangan.

Setelah selesai membuat wayang saya mengambil meja dan kain penutup. Kita skip saja cerita di balik prosesnya ya ibuk-ibuk. Bayangin aja kerja bareng anak 2,5 tahun yg baru bangun. Hehe.

Saya nggak nulis skenario, mikirnya sambil ngapa-ngapain. Intinya Buni "Buncis" dan Woti "Wortel" berterima kasih pada Mufid karena kemarin sudah mau memakan mereka. Buni dan Woti menceritakan kelebihan mereka masing-masing. Mufid tampak antusias dan ingin meminjam wayang yang dimainkan. Meski hanya bertahan beberapa menit dan sisanya main sendiri.


Malamnya Mufid cerita pada Babeh bahwa ada mainan baru bernama Buni. Buni itu buncis. Lalu ia cerita sedikit tentang dongeng tadi. Alhamdulillah.

Kamis, 16 Agustus 2018

Semangat Mengamati!

Alhamdulillah. Senang rasanya di level 9 ini bisa setor 15 tantangan berturut-turut setelah 3 level sebelumnya ada beberapa yang rapel karena lupa, ketiduran, dll.
Saat baca materi "Think Creative" saya semangat karena buat saya pribadi ini lebih mudah dibanding sebelumnya yaitu cerdas finansial. Dan, bagi saya Mufid (anak saya) itu kreatif jadi sepertinya akan mudah mencari kegiatan dan menuliskannya. Selain itu saya mengulang strategi level-level awal agar tidak rapel setoran.

Strateginya adalah menuliskan laporan di hari sebelum setoran misalnya tulisan yang mau saya setorkan Jumat saya selesaikan di Kamis. Alhamdulillah berhasil.

Bismillah. Semoga di 3 tantangan berikutnya bisa 15 hari berturut-turut lagi. Semangat mengamati!


Jumat, 10 Agustus 2018

Pancake Pisang

Di rumah ada 2 buah pisang ambon yang sudah hampir busuk. Awalnya beli pisang ambon untuk mengurangi diare Mufid, eh anaknya belum mau makan pisang. Ibun mengajak Mufid mengolahnya menjadi pancake tanpa tepung. Tujuannya Mufid makan buah, karena sejak usia setahun lebih dan sempat sakit seminggu lebih, Mufid jadi susah makan buah. Ibun meniru resep di cookpad. Maafkan resep sesederhana ini saja menir, Ibun belum hobi masak.

Bahan-bahan :
▪ Pisang ambon
▪ Telur
▪ Mentega

Cara membuat :
▪ Lumatkan pisang
▪ campurkan dengan telur
▪ Panaskan di wajan yang telah dilumuri mentega

Alhamdulillah Mufid mau mencoba melumatkan pisang dengan ulekan MPASI dan garpu (mencoba bergantian), mencampur adonan dengan telur, menuangkan adonan ke wajan kecil. Yang masih menjadi PR kesabarannya menunggu sampai pancake matang. Hehe. Nggak apa-apa, namanya juga belajar. Sambil menunggu, saya usulkan agar Mufid mencuci peralatan yang sudah tak dipakai. Alhamdulillah Mufid mau.

Selesai memasak, saya puji Mufid karena mau mencoba membuat pancake dan mencuci peralatan masak. Dia tersenyum. Semoga apresiasi ini bisa mengasah kreativitasnya. Berdasarkan camilan 2 "Mengasah Kreativitas Anak" materi Think Creative, "Saat anak merasa diri nya bisa dan usaha mereka dihargai maka mereka akan berusaha lebih baik dan tidak takut untuk mencoba tantangan yang baru".

Makannya kapan? Setelah sholat magrib. Alhamdulillah habis 1. Komentarnya, "Ini sedikit asem, sedikit nggak enak, tapi enak, Bun".

Membaca kembali camilan 2 camilan 2 "Mengasah Kreativitas Anak" materi Think Creative, menurut saya ada beberapa hal dari kegiatan memasak ini yang dapat mengasah kreativitas anak. Pertama, mengisi waktu senggang dengan kegiatan kreatif. Kedua, mengurangi larangan. Saya biarkan Mufid memilih mau melumatkan pisang dengan garpu atau ulekan. Ketiga, bercerita dan bergurau. Saat memasak saya sisipkan cerita dan gurauan. Keempat, melakukan kegiatan sehari-hari, yaitu mencuci piring, bertanggung jawab setelah menggunakan. Kelima, memberikan apresiasi. Dan bonusnya, memasak dapat menambah kosakata serta meningkatkan bonding antara ibu dan anak. 😊



Kamis, 09 Agustus 2018

Coklat




Kemarin pagi Ibun ngaji jadi Mufid di rumah sama Uti. Ibun dapat cerita ini dari Uti. Tetangga rumah, Cici Abeth, menawarkan coklat sebelum berangkat kerja. Awalnya Mufid hanya mengambil 1 lalu Cici Abeth memberikan 5 coklat untuk Mufid.

Mufid : "Cokatnya (coklatnya) 1 buat Upi, 1 buat Uti, 1 buat Babeh, 1 buat Ibun, 1 buat ate"
Uti : "iya"
Mufid makan 1 coklat dan membuang bungkusnya ke tempat sampah.
Mufid : "Abis Ti, cokat Upi"
Uti : "Upi mau lagi?"
Mufid : "Iya"
Uti : "Yaudah makan aja"
Mufid makan lalu buang sampah
Mufid : "Babeh nggak puyang-puyang ya?"
Uti : "Iya, kan Babeh baru berangkat, pulangnya sore".
Mufid : "Ibun nggak puyang-puyang nih"
Uti : "Nanti abis adzan dzuhur"
Mufid : "Ate nggak puyang-puyang"
Uti : "Pulangnya nanti sore, sebelum Magrib"
Mufid melihat coklatnya.
Uti : "Upi masih mau coklatnya?"
Mufid : "Iya"
Uti : "Yaudah makan aja"
Mufid menghabiskan coklat koinnya.

Terima kasih saat punya makanan Mufid sudah ingat semua orang di rumah. InsyaAllah niat baiknya sudah dicatat. Nggak apa-apa kali ini khilaf, coklat memang sangat menggoda. Hihi.

Rabu, 08 Agustus 2018

"Karpet" Bubble Wrap


Malam tadi Mufid main ke rumah Uti Min. Setelah bosan main dengan adik Bara, sepupunya yang masih bayi, Mufid mencari mainan lain. Om nya memberikan bubble wrap bekas belanja di online shop. Mufid hanya tertarik sebentar, akhirnya saya taruh bubble wrap itu di lantai. Mufid berlarian sehingga menimbulkan suara. Kadang lari kencang, lari pelan, kadang jalan. Sepertinya Mufid sedang membedakan suara yang dihasilkan dari tiga pola langkah yang berbeda itu.

Selasa, 07 Agustus 2018

Mobilnya Parkir



Siang tadi Mufid main ke rumah Uti Min, adik Akung Mufid. Di sana Mufid main mobil-mobilan bersama Atenya. Saya berusaha menyuapinya supaya mau makan karena sudah 5 hari makannya sangat sedikit bahkan pernah tidak mau makan sama sekali sedangkan perutnya sedang tidak bisa berkompromi dengan susu UHT, minuman favoritnya.

Setelah main dengan semangat 15-20 menit, Mufid ke garasi dan memarkir mobil-mobilannya.
Mufid : "Mobilnya parkir, capek"
Ibun : "Ooh, mobilnya capek jadi parkir?"
Mufid : "Iya"
Ibun : "Kalau Mufidnya capek nggak?"
Mufid : "Iya"
Ibun : "Mufid capek?"
Mufid : "Iya, mau tidur"
Ibun : "Mainnya udah, mau tidur aja?"
Mufid : "Iya, ayo pulang"
Lalu kami pamit pulang.

Kreatifnya Mufid. Bilang mobil capek, mau istirahat padahal Mufid sendiri yang mau istirahat. Hehe.


Senin, 06 Agustus 2018

Bermain Kaos Kaki


Tadi malam saat Mufid tidur Ibun memakaikan Mufid kaos kaki supaya tidak kedinginan. Paginya Mufid melepas kaos kaki. Ibun iseng minta Mufid pakai lagi. Mufid mencoba beberapa kali tapi belum berhasil.

Lalu Mufid bermain peran. Pertama Mufid menjadikan kaos kaki warna putih itu sebagai adonan. Dia menarik-narik adonan sambil bilang, "Pertama-tama... Tambahkan bahan-bahannya. Masukan ke sini". Haha. Saya tertawa geli melihatnya menirukan Chef Rudi Khoirudin memasak. Iya, Mufid dan Babeh suka nonton acara masak.

Setelah selesai bermain masak-masakan, Mufid memasukkan kaos kaki ke tangan dan menjadikannya boneka tangan. "Halo", kata Mufid sambil menggerak-gerakan tangan kanannya ke arah kaki kanan yang sudah Ibun pakaikan kaos kaki terlebih dulu.

Mufid mencoba memakai kaos kaki


Minggu, 05 Agustus 2018

Ngobrol Kreatif

Ilustrasi diskusi 😁


Saya dan suami sama-sama suka bercerita walau kadarnya banyakan saya. Hehe. Saya bersyukur diberi suami pendengar yang baik. Rasanya dia selalu tahu kapan waktunya saya cuma butuh didengarkan, kapan saya butuh solusi, kapan butuh dibecandain aja. Saya suka cerita apaaa aja pada suami, kadang tentang keluarga, tetangga, teman, dll. Tapi saya dan suami berusaha mencari hikmah dari peristiwa tertentu, seperti pembicaraan dalam perjalanan pulang dari rumah Ibu Mertua malam tadi.

Saya membuka pembicaraan tentang statement salah satu kerabat, "Yaa Allah kenapa hidup gue sengsara gini pas tua (sudah pensiun tapi anak-anaknya masih sekolah dan kuliah), padahal gue nggak pelit sama orang tua (sekarang keduanya sudah meninggal)". Disitu saya berpikir, bener juga ya. Ada orang bilang jangan pelit sama ortu insyaAllah hidup kita penuh berkah, insyaAllah cukup. Tapi kalau dipikir lagi, apa tidak terlalu naif jika kita berpikir dengan hanya royal dengan orang tua maka kita kelak nggak akan cukup hidupnya? Saya dan suami diskusi tentang latar belakang kerabat tersebut dari mulai memilih jodoh, proses tumbuh bersama pasangan hidup, pola asuh, perencanaan keuangan dengan baik, dll. Semua itu menjadi pembelajaran untuk kami, menurut kami masih ada yang kurang ideal dan butuh perbaikan.

Kisah lainnya adalah kerabat yang enggan berbagi. Jangankan pada keluarga besar, pada adik2nya sendiri pun enggan. Anehnya kini dia sudah berkeluarga dan punya anak tapi perilaku pada ibunya kurang baik, terutama terkait dengan finansial. Saya dan suami diskusi kira2 faktor apa yang menyebabkan perilaku itu muncul. Tersebutlah pola asuh tapi suami saya berpendapat pasti ada kejadian tertentu yang menjadi trigger atas perilaku yang kurang menyenangkan itu.

Setelah itu kami berdua berdoa supaya kami sekeluarga dijauhkan dari perilaku-perilaku yang kurang baik.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Balapan pom-pom

Ekspresi bahagia Mufid menang balapan pom-pom


Pertengahan Juli Mufid sudah 2,5 tahun tapi kami belum berhasil wwl. Bulan Juni kami sepakat nggak nen bulan Agustus tapi qadarullah 30 Juli Mufid diare sampai hari ini. Sekarang mulai tahap pemulihan tapi Mufid masih susah makan sehingga masih lemes dan makin sering minta nen. Kadang saya berusaha mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas lain.

Hari ini kami main pom-pom untuk menunjukkan mana gambar segitiga di antara gambar bentuk lingkaran. Mufid berhasil lalu tampak bosan. Saya punya ide spontan yaitu balapan pom-pom. Kami eksekusi dan berhasil mengalihkan perhatiannya sampai tiba waktu tidur (sambil nen). Alhamdulillah.

Jumat, 03 Agustus 2018

Z



Mufid bermain puzzle huruf


Mufid sedang suka bermain puzzle huruf. Saat menaruh huruf Z...
Mufid : "Ini untuk apa?"
Ibun : "Huruf apa? Huruf Z"
Mufid : "Z untuk apa?"
Oooh, Ibun baru mengerti pertanyaan Mufid. Beberapa hari lalu saya menyanyikan beberapa huruf dan menyebutkan nama benda yang diawali huruf tertentu.
Ibun : "Z untuk Zebra"
Mufid : "Bukan"
Ibun : "Untuk apa dong?"
Mufid : "Tobot Z"
Ibun tertawa 😆

Kamis, 02 Agustus 2018

Termometer

Dini hari Mufid terbangun 2 x karena ingin BAB. Wajahnya sudah lebih segar tapi badannya masih lebih panas dari biasanya. Sekitar pukul 6 pagi saya cek suhu badannya di ketiak. Sayang, Mufid terbangun. Lalu ia meminjam termometer dan mencoba di perut dan dada. Hihi. Kemudian saya memberi tahu tempat menaruh dan cara memakai termometer digital itu. Mufid mencobanya sendiri dan sabar menunggu hingga termometer berbunyi. "2,8 centi", kata Mufid 😅

Rabu, 01 Agustus 2018

Halaman Buku



Mufid suka membaca buku, salah satu buku favoritnya adalah salah satu seri Confidence in Science yaitu "Apa saja yang Melindungi Tubuh Kita?" Bagian yang paling ia suka adalah tentang Raja yang buang angin, apalagi jika dibaca dengan e-pen (elektronik pen). Mufid menjelajahi semua bagian di halaman tersebut hingga saya tercetus ide agar Mufid mencoba menyentuhkan epen di nomor halaman. Saya minta ia mengingat-ingat nomor halaman itu agar saat ingin baca bagian tersebut, tinggal sebutkan halamannya dan minta tolong orang yang di dekatnya mencarikan.

Ketika selesai membaca, saya tanya, "Upi, Raja kentut di halaman berapa?", Mufid menjawab "12". Yeay! Alhamdulillah.

Selasa, 31 Juli 2018

Roti Coklat



Siang tadi Mufid diare. Setelah muntah dan pup, Mufid minum air hangat lalu tidur karena lemas. Bangun tidur, minum teh manis hangat dan memilih makan roti dibanding nasi soto ayam (padahal itu makanan kesukaannya). Tapi, Mufid minta roti coklat sementara roti kasur yang ada di rumah polos, manis jambu. Akhirnya Ibun usul bagaimana kalau rotinya dibelah lalu dikasih mentega dan meses? Alhamdulillah Mufid setuju dan mau memakannya. Baru makan beberapa suap, Mufid menyudahinya. Tidak apa-apa yang penting tubuh Mufid sudah menerima asupan. Lekas sembuh ya, Mufid anak sholih.

Senin, 30 Juli 2018

Makan Es Krim


Kemarin sore saya, Mufid, dan Ate makan es krim bersama. Saya dan Ate sudah habis sementara Mufid masih berusaha menghabiskan es krim tanpa mengigit cone. Setelah coba diemut2, dihisap, dipukul2, akhirnya dia gigit cone sampai es krimnya kena. Hehe. Saya dan Ate tertawa melihat tingkah kreatifnya.

Saya dokumentasikan dengan video tapi lama sekali ingin diupload jadi fotonya saja deh yang diupload.



Minggu, 29 Juli 2018

Perosotan



Tadi malam sepulang silaturrahim ke Pakdenya Mufid kami makan di sebuah resto cepat saji. Sambil menunggu Babeh memesan makanan saya menemani Mufid main perosotan. Qadarullah, kali ini kami harus menunggu lebih lama untuk menyantap makanan. Mari kita anggap ini rejeki Mufid untuk latihan berseluncur lebih lama.

Perosotan itu licin, agak curam, dan kaos Mufid juga licin sehingga Mufid butuh dibantu di awal agar tidak tersungkur. Babeh mengingatkan agar saya menjauh atau tidak terus membantu. Saat saya coba, Mufid hampir tersungkur atau nggeledak (kepala jatuh lebih dulu). Saya bilang pada Mufid untuk coba beberapa cara agar sampai di bawah dengan aman. Sempat ia terlalu nunduk sehingga hampir terbentur sisi mainan lain. Lalu Mufid coba tiduran, pegangan tepi perosotan, bilang pada diri sendiri "Hati-hati, pelan-pelan". Saat jatuh ia bilang, "gagay (gagal)" haha.

Puncaknya, ia menemukan suatu cara dan berhasil berhenti di ujung perosotan dengan aman. Mufid bilang, "Bun. Kalo kaki kanan (sambil nunjuk kaki kiri) diangkat, kaki kiri (sambil nunjuk kaki kanan) yuyus (lurus), nggak jatuh." MasyaAllah, anak sholihnya Ibun 😍 "Iya, Sayang? Ooh begitu? Jadi Mufid sudah tahu cara biar nggak jatuh? Hebat!" Jawab saya sambil mencium pipinya. Saya tidak sempat mengabadikan karena masih takut Mufid jatuh. Lalu Mufid mencoba lagi tapi pendaratan tak semulus sebelumnya. Hihi. Tidak apa. Yang penting Mufid tak bosan mencoba cari cara terbaik dan keberanian naik perosotan tanpa dijaga meningkat. Alhamdulillah.

Sabtu, 28 Juli 2018

Sarung Guling

Senangnya hari ini Babeh pulang setelah 4 malam menginap untuk pekerjaan kantor. Ibun, Mufid, dan Babeh siap-siap tidur. Setelah bercakap-cakap sebentar, Ibun mengganti sarung guling dan bantal, menyusul seprei yang sudah lebih dulu diganti. Melihat sarung guling besar diganti dengan motif mobil, Mufid minta ganti sarung guling kecilnya dengan motif mobil. Saya sudah ngantuk dan berusaha bilang besok kita cari ya, Ibun nggak punya sarung guling kecil gambar mobil. Tapi Mufid terus merengek hingga akhirnya Babeh usul menyarungi guling kecil dengan sarung guling besar. Alhamdulillah Mufid setuju dan suka.

Setelah sarung gulingnya diganti, Ibun menaruhnya di samping guling besar yang Babeh jadikan tumpangan kaki. Saya mempersilahkan Mufid bobo di samping babeh dan menumpangkan kakinya seperti Babeh. Mufid senyum, sepertinya ia senang.

Terima kasih Babeh. Lulus uji jadi suami kreatif untuk kesekian kalinya 😘

Jumat, 27 Juli 2018

Solutif

Kemarin Mufid main di rumah Uti Min (adik almarhum ayah saya). Mufid memainkan bola besar (gym ball) di dalam rumah, membawanya (menendang dan mendorong) keliling rumah. Saya memintanya untuk tidak main di ruang tamu karena sempit, banyak kursi dan meja. Selain itu, ada Tantenya Mufid yang sedang memberikan ASI untuk bayinya.

Tapi apa yang Mufid lakukan? Dia mengangkat bola pelan-pelan lalu menjatuhkannya lagi. Ya, Mufid mencari solusi atas masalahnya. Hebat! 😍




Sabtu, 14 Juli 2018

Berbagi


Kurang lebih selama 4 bulan terakhir, setiap Jumat saya, Mufid, dan Ate merutinkan berbagi pada yang kurang mampu. Kami berusaha memberikan pada anak-anak pemulung/anak penjual kerupuk tuna netra atau kakek/nenek pemulung. Kami berbagi makanan dan minuman, pernah juga berbagi buku. Hari ini ditambah berbagi uang ke panti. Saya ajak Mufid memasukkan uang ke kotak amal di depan panti asuhan. Uang yang diberikan adalah uang yang Mufid sisihkan dari THR. Semoga kelak ia paham, rejekinya (uang THR) itu bukan sepenuhnya miliknya tapi ada bagian orang yang kurang mampu di dalamnya.

Mufid menunjukkan ekspresi senang setelah memasukkan uang ke kotak, senang setelah berbagi makanan dan minuman. Alhamdulillah.

Entah sudah paham atau belum namun saya sampaikan bahwa berbagi adalah satu cara bersyukur atau berterima kasih pada Allah karena Allah sudah ngasih Mufid makanan, minuman, uang. Sementara ada teman-teman/ kakak-kakak di luar yang makan atau minumnya nggak sebanyak Mufid. Makannya bisa jadi 1x 1 hari, kalau Mufid 2-3x sehari. Mufid punya uang untuk beli mainan dan buku, kakaknya perlu nabung lebih lama.


Jumat, 13 Juli 2018

Jajan

Suatu sore saya, Mufid, dan Ate Mufid mampir ke mini market yang ada ATMnya untuk ambil uang. Setelah ambil uang, Ate menawarkan jajanan pada Mufid.
Ate : "Mufid mau apa?"
Mufid : "Enggak kok Mufid nggak mau apa-apa"
Sontak kami tertawa.
Ate : "Nggak apa-apa kalau Mufid mau Ate beliin"
Mufid : "Mufid masih punya di rumah"
Ate : "Ini? (Astor)"
Mufid : "Ada di kulkas"
Ate : "Mau wafer?"
Mufid : "Ada kok di yaci (laci)"
Akhirnya Mufid menyerah pada choco pie. Hahaha

Ini bukan kali pertama Mufid menolak (di awal) ketika ditawari jajanan. Semoga kebiasaan baik ini bertahan lama. Semoga keinginan untuk jajan Mufid biasa-biasa saja dan tak mudah meminta saat diajak ke toko.

Kamis, 12 Juli 2018

Kacamata



Beberapa hari lalu kami pernah pergi ke supermarket bahan bangunan untuk membeli kran air. Di sana Uti melihat kacamata yang cocok untuk Mufid. Setelah pilih-pilih dan ada yang pas, saya belikan karena pernah janji dan belum ditepati. Kenapa perlu kacamata hitam? Mencegah kelilipan dan silau saat naik motor. Itu yang pernah kami bicarakan sebelumnya.

Kemarin sore saya, Mufid, dan Uti pergi ke toko yang sama. Mufid bilang, "Yah Upit lupa pake kacamata. Beli lagi aja deh". Saya dan Uti tertawa lalu kami jelaskan tidak perlu beli lagi karena sudah punya. Lain kali diingat-ingat untuk pakai kacamata sebelum pergi naik motor. Alhamdulillah Mufid mengerti.

Alhamdulillah Mufid sedikit demi sedikit belajar membedakan keinginan & kebutuhan.

Rabu, 11 Juli 2018

Syukur



Malam ini setelah membaca doa sebelum tidur, Mufid saya ajak review tentang hari ini apa yang membuatnya senang. Salah satunya adalah kacamata baru yang dibeli saat menemani Ibun dan Uti beli peralatan kamar mandi.
Mufid, "Alamduyiyah (Alhamdulillah). Yaa Allah, timatatih (terima kasih) kacamata barunya. Mufid tuka (suka)".

Kenapa saya masukan kisah syukur di sini? Karena kata Allah,
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim : 7)

Selasa, 10 Juli 2018

Belajar Berencana



Saat Ibun, Babeh dan Mufid sedang main, Ibun menceritakan keinginan Mufid pergi ke BFC Mini Farm pada Babeh. Ibun menyampaikan total harga tiket dan uang yang Mufid punya. Mufid (29 bulan) belum paham jumlah uangnya. Hehe.

Ibun : "Kalau untuk pergi bertiga, uang Mufid belum cukup"
Mufid : "Ada kok uangnya "
Ibun : "Iya tapi kurang. Gimana ya?"
Mufid : "Upi punya uangnya 2, 3, 4..." hihi
Ibun : "Hmm...bagaimana kalau Upi nabung dulu sampai uangnya cukup baru kita pergi?"
Mufid : "ketuju (setuju)"
Ibun : "Babeh setuju?"
Babeh : "Setuju"
Ibun : "Oke, besok Upi mulai nabung ya"...

Senin, 09 Juli 2018

ATM



Di suatu malam Ibun, Mufid dan Babeh naik motor mencari toko helm dan sebelumnya mampir ke minimarket. Mufid BAK sementara Babeh ambil uang dan membeli minuman. Setelah BAK, Mufid melihat mesin ATM. Mufid meminta saya ambil uang karena ia ingin bantu mengambil uang dan mengambil kartu setelah transaksi selesai. Saya sampaikan bahwa Babeh sudah ambil untuk beli helm dan Ibun masih punya uang untuk belanja jadi tidak perlu ambil. Butuh beberapa kali penjelasan sampai akhirnya Mufid tidak lagi meminta saya ambil uang di ATM.

Ya, kalau saya bertransaksi di ATM saya izinkan Mufid membantu. Bahkan Mufid sudah sangat jelas mengucapkan kata ATM, kadang versi lengkapnyan, "ATM Mandiyi" 😁😁

Saya sampaikan, entah ia paham atau tidak. ATM itu isinya uang Babeh, yang ngasih Allah. Tapi supaya Babeh dapat uang babeh harus berusaha, harus kerja, sambil minta juga sama Allah. Mufid dan Ibun juga minta sama Allah.