Selasa, 16 Januari 2018

Anak-anak dan Antre

Jumat sore, 12 Jan 18, Ibun, Mufid dan Ate bermain ke RPTRA Menara, JakBar. RPTRA yang terbilang baru ini memiliki mainan yang cukup lengkap dan bagus. Taman bermain untuk anak pun lebih aman karena diberi jaring pembatas dengan lapangan bola. Fasilitas lain sama seperti RPRTRA lain yang dilengkapi dengan perpustakaan, kamar mandi, wastafel, kolam ikan, batu-batu refleksi, dan area bermain yang tertutup atapnya. Nilai plusnya, disini ada area parkir (walau kecil) dan ada rak sepatu sehingga seharusnya para pendamping bisa membiasakan anak untuk menyimpan alas kaki dengan rapi. Yang kurang atau mungkin sudah rusak adalah tulisan, "Terima kasih sudah menyimpan alas kaki pada tempatnya".

Setelah beberapa menit observasi dan meyakinkan Mufid taman ini ramai, banyak yang mau main, tapi insyaAllah aman, saya bertanya Mufid mau main apa. Mufid memilih perosotan yang menjadi primadona karena bisa dimainkan bergantian secara cepat, tidak seperti ayunan dan jungkat-jungkit yang waktu tunggunya lama.

Apa yang harus dilakukan sebelum meluncur di perosotan? Ya, mengantre. Saya pikir selama ini antre adalah saat yang tepat untuk mengajarkan kesabaran dan kadang bisa jadi ajang sosialisasi sesaat. Tapi ternyata bagi Mufid dan mungkin anak-anak lain, antre juga masalah keberanian berada di antara orang banyak. Mufid bukan tipe agresif, dia akan mendahulukan orang lain. Mufid masih butuh motivasi lebih untuk mengantre karena nampak kurang nyaman berada di antara orang asing.



Saya sampaikan pada Mufid kalau belum mau mengantre tidak apa-apa yang penting Mufid sudah mencoba dan tidak mendahului teman yang ada di depan Mufid. Ketika anak bermain dengan anak yang lebih dewasa (tapi tidak menjadi contoh yang baik, PR orang tua semakin banyak.

Akhirnya kami melihat kolam ikan, bermain dan membaca buku di perpustakaan. Ketika ada yang ingin pinjam mainannya Mufid memberikan langsung. Saya coba arahkan teman barunya untuk meminta izin tapi anak itu belum mau mengikuti. Tidak apa-apa yang penting saya terus berusaha mengajarkan izin sebelum pinjam barang orang lain.

#tantangan_hari_ke8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar