Saya dan Mufid memulai pengerjaan tantangan ini di hari Jumat, 5 Januari 2018. Berbagi dengan sesama.
Saya memilih beberapa barang untuk dibagikan, berupa biskuit yang sama dengan yang Mufid makan. Setelah Mufid mandi pagi, saya sampaikan bahwa setelah makan dan main sebentar, kita akan berbagi pada orang-orang yang makanannya nggak sebanyak Mufid. Bisa jadi makannya pun nggak tiga kali seperti Mufid.
Saya dan Mufid berkeliling komplek untuk mencari pemulung atau pedagang keliling (yang dagangannya tidak terlalu banyak dan orangnya tidak terlalu muda).
Mufid belum mau memberikan, mungkin karena tidak kenal, tapi Mufid memperhatikan saat saya berinteraksi dan saat orang yang diberi mendoakan kami. Alhamdulillah.
Reward langsung bagi Mufid setelah berbagi adalah berkeliling komplek dengan motor. 😊😊
Sambil berkeliling kami "diskusi" tentang apa yang sudah dilakukan, perasaan dan kenapa harus dilakukan. Saya mengarahkan berbagi sebagai bentuk bersyukur pada Allah, mencontoh Rasulullah, sekaligus melatih kepedulian. Alhamdulillah Mufid senang berbagi dan pekan depan mau berbagi lagi.
Mohon maaf tidak ada dokumentasi dalam kegiatan ini karena saya dan Mufid hanya berdua naik motor, sementara saya yang memberikan langsung pada penerima.

Sesampainya di rumah, saya memotivasi Mufid untuk bercerita pada Uti (Eyang Putri). Lalu, saya ajak membaca cerita "Murah Hati" salah satu judul dalam Seri Teladan Rasulullah. Buku ini terdiri dari 2 cerita, kakak yang belum mau berbagi pada adik dan Rasul yang sangat senang berbagi, bahkan ketika ada yang meminta kain yang sedang dipakai Rasul langsung memberikannya. Itulah yang saya lakukan untuk mengikat makna dari kegiatan yang telah dilakukan bersama.
#tantangan_hari_ke2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar